Pada Rabu (17/12) digelar acara Penyerahan Pengharaan Imam Khomeini World Award di Teheran yang dihadiri langsung oleh Presiden Iran dr. Pezeshkian dan cucu Imam Khomeini, Hassan Khomeini. Hadir sejumlah tokoh dan cendekiawan pengagum Imam Khomeini dari berbagai negara, dari berbagai agama, dan dari berbagai mazhab, Sunni dan Syiah. KH Miftah Fauzi Rakhmat, Ketua Yayasan Muthahari Bandung diantara tokoh yang mendapat penghargaan tersebut.
Acara penutupan edisi pertama Imam Khomeini World Award digelar pada Rabu malam (17/12), dengan dihadiri Presiden Republik Islam Iran, Masoud Pezeshkian, di Gedung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Teheran. Hadir sejumlah tokoh Islam dari berbagai negara.
Dosen universitas dan doktor hukum internasional dari Universitas Carleton Kanada menegaskan bahwa masa depan hukum internasional tidak akan dibentuk di aula Dewan Keamanan PBB atau Jenewa, melainkan di medan-medan perlawanan. Front kemuliaan Islam bukan sekadar bertahan, tetapi sedang mendefinisikan ulang makna hukum, legitimasi, dan tatanan global.
Analis politik Yaman menegaskan bahwa keselarasan Iran dengan arus perlawanan bersumber dari komitmen mendalam terhadap Islam dan pembelaan terhadap kebenaran. Ia menambahkan, permusuhan Amerika Serikat dan rezim Zionis terhadap Republik Islam Iran merupakan konsekuensi alami dari sikap prinsipil dan berani tersebut, sekaligus bukti bahwa Iran berjalan di jalur yang benar dan ilahiah.
Penanggung jawab berkas tahanan Gerakan Hamas menegaskan bahwa dukungan Iran terhadap perlawanan Palestina dan Lebanon diberikan tanpa syarat politik apa pun. Ia menekankan bahwa Republik Islam Iran memandang perlawanan sebagai hak, kewajiban, dan kehormatan, serta menilai Operasi Thufan al-Aqsha sebagai bukti nyata hasil dukungan strategis dan jangka panjang Iran terhadap perlawanan Palestina.
Peningkatan migrasi akademisi Israel akibat perang, korupsi, dan pemangkasan anggaran
Pemotongan anggaran pendidikan tinggi, memburuknya kondisi riset, serta tekanan politik mendorong banyak peneliti dan pemegang gelar doktor bermigrasi ke luar Israel.