25 Maret 2013 - 15:18

Bukalah mata kita, dan saksikan siapa pihak yang melanjutkan perang melawan Suriah ini, laskar tersebut terdiri dari beberapa kelompok dan dari beberapa Negara, dan kita melihat dengan mata kepala sendiri puluhan ton bom mereka ledakkan dibeberapa tempat di tanah Suriah ini yang nabi Muhammad Saw sendiri yang memberi nama jantung dan pusat Negara ini dengan sebutan Syam.

Menurut Kantor Berita ABNA, Allamah Syahid Muhammad Sa'id al Buthi dalam khutbah terakhirnya pada hari Jum'at (15/3) di pusat kota Damaskus, beberapa hari sebelum kesyahidannya, mengatakan bahwa harapan Barat dan kelompok teroris untuk merusak kedaulatan Suriah tidak akan tercapai. Beliaupun menyatakan dukungannya terhadap militer Suriah dan mendo'akan militer Suriah tersebut tetap diberi keberanian dan keteguhan serta kesabaran dalam menghadapi segala makar para musuh.

Berikut diantara penggalan khutbah terakhir ulama besar Sunni yang dianggap munafik dan musuh Islam oleh ulama-ulama pendukung kelompok teroris Suriah dan anti Bashar Asad:

"Sejak dua tahun lalu, makar ini bermula, dan secara bertahap semakin meningkat dan semakin mengganas, namun saya merasa, semua ini akan segera berlalu dalam beberapa bulan terakhir, namun tiba-tiba dari kubu Barat, baik Eropa maupun Amerika, menjadikan perang melawan Suriah sebagai "Perang Dunia", dan perang ini menjadikan Kristiani tidak ubahnya sebagaimana Yahudi, keduanya ibarat satu mata.

Kita melihat dalam perang dunia ini, setiap kelompok dan Negara baik kiri maupun kanan, baik Barat maupun Timur berkomplot, sehingga dalam perang dunia ini kita menyaksikan bukan hanya satu laskar, melainkan beberapa laskar yang merupakan laskar bayaran yang kebanyakan dari mereka berasal dari Al-Qaedah yang merupakan kaki tangan Amerika Serikat.

Bukalah mata kita, dan saksikan siapa pihak yang melanjutkan perang melawan Suriah ini, laskar tersebut terdiri dari beberapa kelompok dan dari beberapa Negara, dan kita melihat dengan mata kepala sendiri puluhan ton bom mereka ledakkan dibeberapa tempat di tanah Suriah ini yang nabi Muhammad Saw sendiri yang memberi nama jantung dan pusat Negara ini dengan sebutan Syam.

Para penjajah Barat menghendaki Negara besar Suriah hanya dalam beberapa bulan dapat mereka jadikan menjadi empat Negara kecil, namun sampai saat ini, dengan segala kerja keras mereka hasil apa yang mereka dapatkan?

Lebih dari dua tahun, Suriah sendirian mampu bertahan dalam perang dunia ini. Hanya satu kesatuan militer dari satu Negara. Dengan hanya satu kesatuan militer Suriah ini kita memiliki harapan besar dapat meluluhlantakkan dan mempermalukan para penjajah Barat tersebut. Bahkan hari ini, pemerintah Suriah semakin kuat dan semakin kokoh dari sebelumnya.

Militer Negara ini dalam menghadapi makar dan agresi dunia ini, tidak membutuhkan bantuan apapun dari siapapun, kecuali pertolongan Allah SWT yang Maha Besar.

Kita memiliki militer yang pemberani dan hanya berharap kekuatan dan pertolongan dari Allah SWT, dan mengenai keberanian ini Allah SWT berfirman dalam al-Qur'an, "Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman." (Qs. At Taubah: 14).

Inilah bentuk keberanian dan kepahlawanan militer kita. Yang tidak pernah kita mendengar mereka mendapat bantuan dari pihak manapun. Keberanian yang berasal dari Pencipta langit dan bumi tersebut adalah anugerah yang tak ternilai harganya yang kita miliki."

Allamah al Buthi, syahid beberapa hari setelahnya kamis (21/3), di saat beliau sedang memberi pelajaran ilmu agama dihadapan puluhan muridnya di  masjid al Iman pusat kota Damaskus. Tiba-tiba seseorang dari anasir kelompok teroris yang geram dengan khutbah-khutbah dan dukungan ulama besar Sunni tersebut terhadap pemerintahan Bashar Asad mendekati ulama yang berusia 80 tahun ini dan meledakkan diri bersama bom yang dibawanya. Ledakan bom tersebut turut mensyahidkan puluhan jama'ah masjid tersebut.

Allammah Syahid al Buthi adalah ulama besar Sunni yang dalam khutbah-khutbahnya sering menyatakan dukungan terhadap pemerintahan Bashar Asad sehingga mendapat kecaman dari kelompok oposisi Suriah. Beliau sering disebut munafik dan oleh kelompok teroris yang diwakili oleh Ketua Mujahidin Harakah Ahrar asy-Syam al-Islamiyyah sekaligus ketua Al-Jabhah al-Islamiyyah as-Suriyah, Abu Abdullah al-Hamawi mengatakan kepada kantor berita Islam Haq bersyukur atas kematian ulama pendukung rezim Bashar Asad tersebut. Syaikh Yusuf Qardawi juga beberapa hari sebelumnya menyebut Allamah al Buthi sebagai ulama munafik yang menebarkan kebatilan karenanya dia menyerukan teror terhadap Allamah al Buthi.