22 Desember 2025 - 06:03
Pengungkapan Anggota Parlemen Lebanon soal Rencana Penghancuran Total Senjata Perlawanan 

Amin Sherri: Keputusan Lebanon untuk bergabung dengan Perjanjian Abraham sepenuhnya merupakan hak rakyat Lebanon, yang menyadari bahwa segala bentuk kedekatan dengan rezim Zionis akan mengancam eksistensi Lebanon berdasarkan proyek “Israel Raya”. Peran Amerika Serikat adalah melayani kepentingan keamanan strategis Israel di seluruh kawasan, khususnya di Lebanon dan Suriah.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait – ABNA – Amin Sherri, tokoh senior Hizbullah dan anggota fraksi “Kesetiaan kepada Perlawanan” di Parlemen Lebanon, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi terkait perjalanan Ammar al-Mousawi, Kepala Hubungan Luar Negeri Hizbullah, ke Arab Saudi. Ia menegaskan bahwa publik harus menunggu pernyataan resmi dari pihak Riyadh atau dari humas Hizbullah.

Sherri menegaskan sikap tetap Hizbullah dengan menyatakan bahwa setiap bentuk perundingan langsung dengan rezim Zionis hanya akan berujung pada konsesi tambahan dari pihak Lebanon, sementara Lebanon sama sekali tidak akan memperoleh keuntungan apa pun dari Tel Aviv.

Ia menyerukan perlunya dialog nasional internal untuk mencapai satu sikap bersama, dengan prioritas utama menjaga kedaulatan nasional melalui pembebasan wilayah-wilayah yang diduduki, pembebasan para tawanan, serta penghentian agresi Israel terhadap Lebanon.

Sherri mengingatkan bahwa Hizbullah sebelumnya telah menyerukan dialog nasional guna merumuskan strategi pertahanan nasional, namun tidak mendapatkan tanggapan. Meski demikian, Hizbullah tetap membuka pintu dialog dan kesepahaman dengan seluruh pihak Lebanon.

Ia menyatakan bahwa pelaksanaan penuh Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB merupakan tanggung jawab eksklusif pemerintah Lebanon, seraya menegaskan bahwa Hizbullah menuntut negara untuk menjalankan seluruh kewajiban perlindungan dan penjagaan keamanan.

Sherri juga mengungkapkan adanya kerja sama penuh antara Hizbullah dan Angkatan Darat Lebanon dalam rencana penempatan pasukan di wilayah selatan Sungai Litani. Namun, ia menyatakan keraguan atas keseriusan dukungan internasional terhadap militer Lebanon, khususnya setelah ditundanya konferensi bantuan untuk tentara Lebanon di Paris hingga Februari mendatang.

Anggota parlemen Hizbullah ini juga membongkar bahwa mantan duta besar Amerika Serikat pernah mengatakan kepada salah satu duta besar Arab bahwa setiap senjata yang dimiliki Hizbullah harus dihancurkan setelah dilucuti atau dijual ke luar negeri.

Terkait kemungkinan Lebanon bergabung dengan Perjanjian Abraham, Sherri menegaskan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya berada di tangan rakyat Lebanon, yang memahami bahwa setiap bentuk normalisasi atau pendekatan dengan Israel akan mengancam eksistensi Lebanon dalam kerangka proyek “Israel Raya”. Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat memainkan peran sentral dalam menjamin keamanan strategis Israel di seluruh kawasan, khususnya di Lebanon dan Suriah.

Sherri juga mengumumkan bahwa Hizbullah telah melakukan kajian menyeluruh terhadap kerusakan akibat perang dan memperkirakan biaya rekonstruksi—di luar sektor komersial—mencapai maksimal 4 miliar dolar AS.

Dalam isu pemilu, ia menyatakan bahwa Hizbullah siap menghadapi pemilihan parlemen, namun menegaskan pentingnya penyelenggaraan pemilu sesuai jadwal hukum, yakni pada 3 Mei. Ia juga mengungkapkan bahwa Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri Lebanon belum memberikan penjelasan apa pun terkait hambatan penyelenggaraan pemilu di daerah pemilihan 16 (warga Lebanon di luar negeri).

Perlu dicatat bahwa sebuah media Lebanon baru-baru ini mengklaim bahwa Ammar al-Mousawi, Kepala Hubungan Luar Negeri Hizbullah, telah berada di Arab Saudi selama tiga hari dalam sebuah kunjungan rahasia yang dimediasi oleh Turki.

Your Comment

You are replying to: .
captcha