Kantor Berita Internasional Ahlulbait – ABNA — Dalam pertemuan bersama antara perwakilan dua perusahaan perfilman Indonesia dengan Atase Kebudayaan dan pakar ekonomi Kedutaan Besar Iran di Jakarta, kedua pihak menekankan pentingnya penyusunan dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) resmi di bidang sinema. Produksi bersama dinilai sebagai salah satu instrumen penting untuk memperkuat diplomasi budaya antara kedua negara.
Mohammad Reza Ebrahimi, Atase Kebudayaan Iran di Indonesia, dengan menyinggung posisi menonjol sinema Iran di berbagai festival internasional, mengatakan bahwa sinema Iran dikenal dengan pendekatan kemanusiaan dan berorientasi moral. Ia menambahkan bahwa kesamaan budaya dan keagamaan antara Iran dan Indonesia dapat menjadi landasan kuat bagi lahirnya produksi film bersama. Ebrahimi juga menyebut pengalaman sukses produksi versi Indonesia dari film Bacheha-Ye Aseman (Children of Heaven) sebagai salah satu contoh kerja sama konstruktif antara kedua negara.
Potensi Budaya dan Pariwisata dalam Hubungan Iran–Indonesia
Ali Jame’eh Bozorg, pakar ekonomi Kedutaan Besar Iran, juga menegaskan luasnya potensi kerja sama kedua negara di bidang budaya dan pariwisata. Ia mengatakan bahwa minat masyarakat Iran dan Indonesia untuk saling mengenal budaya dan tradisi satu sama lain semakin memperbesar tanggung jawab kedua pihak dalam mengembangkan kerja sama. Ia menambahkan bahwa Kedutaan Besar dan Atase Kebudayaan Iran tidak akan menyia-nyiakan satu pun peluang untuk memajukan kesepahaman budaya antara kedua negara.
Pernyataan Kesiapan Perusahaan Indonesia untuk Kerja Sama Perfilman
Shirley Thayer Calybra, Direktur Penjualan Global Perusahaan ASA, dan Hanzla Kusumamenggala, Direktur Utama Perusahaan Mana Indonesia, menyatakan minat serius mereka untuk menjalin kerja sama perfilman dengan Iran. Mereka menegaskan bahwa pertukaran pengalaman, pengiriman delegasi perfilman, serta produksi bersama dapat membuka peluang luas bagi penguatan kerja sama dua negara di bidang sinema.
Pada akhir pertemuan, disepakati bahwa perusahaan Mana dan ASA akan menyusun draf awal nota kesepahaman kerja sama, untuk kemudian dikirimkan kepada Atase Kebudayaan Iran guna dikaji dan difinalisasi, sehingga jalur kerja sama perfilman antara Iran dan Indonesia dapat terbentuk secara lebih terstruktur dan berkelanjutan.
Your Comment