4 Juni 2025 - 13:59
Industri Nuklir Milik Bangsa Iran, Tak Ada Hubungannya dengan AS dan Pihak Lain

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menegaskan bahwa industri nuklir adalah milik bangsa Iran dan tidak ada kaitannya dengan Amerika Serikat maupun negara lain. Ia menyebut bahwa rancangan yang diajukan AS dalam perundingan melalui mediasi Oman bertentangan dengan prinsip "Kami Bisa", semangat utama yang menggerakkan kemajuan Iran.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait - ABNA -Dalam pidato pada peringatan wafatnya Imam Khomeini ra, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menegaskan bahwa industri nuklir adalah milik bangsa Iran dan tidak ada kaitannya dengan Amerika Serikat maupun negara lain. Ia menyebut bahwa rancangan yang diajukan AS dalam perundingan melalui mediasi Oman bertentangan dengan prinsip "Kami Bisa", semangat utama yang menggerakkan kemajuan Iran.

Ayatullah Khamenei menyatakan bahwa industri nuklir tanpa pengayaan tidak ada artinya, dan menegaskan bahwa AS dan Zionis takkan mampu menghapus capaian ini dari Iran. Ia menyebut bahwa kemajuan, keamanan, dan kesejahteraan nasional hanya bisa diraih melalui jalan rasionalitas yang dicanangkan Imam Khomeini ra.

Dalam pidatonya, Ayatullah Khamenei juga menekankan pentingnya pilar-pilar "rasionalitas Imam", termasuk wilayah faqih dan kemandirian nasional, serta mengingatkan bahwa independensi tidak berarti isolasi, melainkan mengambil keputusan tanpa menunggu izin dari kekuatan global.

Ia mengulas berbagai konspirasi AS dan Barat terhadap Republik Islam sejak awal revolusi: termasuk perang, sanksi, teror ilmuwan, dan berbagai sabotase lain. Namun, semua itu telah gagal melemahkan Iran. "Republik Islam tetap kuat dan akan terus melaju di jalan kemuliaan," tegasnya.

Di bagian akhir penyampainnya, pemimpin tertinggi Iran ini mengingatkan bahwa mereka yang mengajak kepada “rasionalitas” dengan maksud tunduk pada AS, telah menyalahartikan makna rasionalitas sejati. “Rasionalitas adalah yang dimiliki Imam: membangun negara dan bangsa yang kuat dan bermartabat di mata dunia,” pungkasnya.

Your Comment

You are replying to: .
captcha