Para komandan Israel menekankan bahwa pertempuran belum berakhir, tetapi keruntuhan Hizbullah sangat sulit, karena karakteristik struktural dan sosialnya dan tidak lebih dari sekadar ilusi.
Surat kabar Al-Akhbar menyoroti alasan utama kegagalan Israel untuk melemahkan Hizbullah sepenuhnya, dan menulis,"Struktur Hizbullah yang terdesentralisasi dan fleksibel, hubungannya yang erat dengan masyarakat dan dukungan rakyat yang stabil, kehadiran ideologis yang mendalam telah membuat gerakan ini tahan terhadap serangan psikologis, dan rekonstruksi kepemimpinan dan struktur militer selama perang, dengan kepemimpinan baru Naim Qassem, menjadi alasan utama mengapa Israel gagal melemahkan Hizbullah."
Menyinggung situasi Hizbullah di tingkat regional, Al-Akhbar menegaskan,"Pemerintah Suriah yang baru condong ke Barat dan Israel, serta mengancam garis dukungan Hizbullah."
Selain itu, di Lebanon, pemerintah baru telah menekan Hizbullah dengan slogan monopoli senjata dan telah membuat bantuan asing bersyarat dengan menerima persyaratan Israel. Namun, terlepas dari tekanan ini, Hizbullah telah berhasil mempertahankan posisi sosial, ideologis, dan militernya dan tetap menjadi pemain utama di Lebanon.(PH)
342/
Your Comment