Esmaeil Baghaei, Senin (26/5/2025) kepada stasiun televisi Amerika Serikat, CNN menegaskan bahwa Iran, dalam kondisi apa pun tidak akan meninggalkan program pengayaan uranium.
Ia menuturkan, “Jika tujuannya adalah untuk memastikan supaya program nuklir Iran tidak dijadikan program pembuatan senjata, saya pikir hal itu bisa dengan mudah kami lakukan.”
Jubir Kemlu Iran menambahkan, “Akan tetapi jika tujuan AS adalah merampas hak legal Iran, untuk menguasai teknologi nuklir damai, maka saya pikir ini akan menjadi masalah yang sangat problematik sehingga membahayakan seluruh proses perundingan.”
Lebanon | Buldoser-Buldoser Israel di Perbatasan Lebanon
Pasukan infanteri Rezim Zionis, melanjutkan pelanggaran nyata atas kedaulatan nasional Lebanon, dengan menerobos perbatasan selatan negara ini, dan masuk hingga ke wilayah timur distrik Meiss El Jabal. Buldoser-buldoser pasukan Rezim Zionis, juga sudah ditempatkan, dan siap untuk masuk ke wilayah Lebanon Selatan.
Inggris | 800 Tokoh Inggris Desak Pemerintah Sanksi Israel
Lebih dari 800 mantan pengacara, dosen, dan hakim Inggris, mengirim surat ke Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, dan meminta tindakan terhadap kejahatan Israel di Gaza. Mereka mendesak Starmer, untuk menjalankan hukum internasional, dan menjatuhkan sanksi terhadap Israel.
Palestina | Pemboman Gaza Berlanjut, 90 Warga Gugur dalam 24 Jam
Jet-jet tempur Rezim Zionis melanjutkan serangan ke Gaza, dengan membombardir wilayah Al Qarara di kota Khan Yunis, dan Al Shujaiya, di timur Gaza. Dalam serangan Israel, ke wilayah Al Karama, di barat laut Gaza, sejumlah warga Palestina terluka. Media Palestina melaporkan, 90 warga Palestina gugur dalam 24 jam terakhir di berbagai wilayah Gaza.
Peru | Pemerintah Peru Memulai Penyelidikan atas Tentara Israel
Pemerintah Peru, secara resmi memulai investigasi tindak pidana yang dilakukan seorang tentara Israel, yang ditutuh melakukan kejahatan perang, kejahatan kemanusiaan, dan genosida di Jalur Gaza. Yayasan Hind Rajab, HRF, yang menanangi kasus ini menyebut penyelidikan tersebut sebagai langkah bersejarah di jalan keadilan internasional.
Afrika Selatan | Kebohongan Donald Trump Diungkap
Kepala Kepolisian Afrika Selatan, mengungkap kebohongan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait pembunuhan para petani kulit putih di Afrika Selatan, dan mengumumkan angka pembunuhan serta kejahatan di Afsel.
Ia menuturkan, “Dalam tiga bulan pertama tahun 2025, total enam kasus pembunuhan terkait dengan sengketa tanah terjadi di Afsel, dan lima orang yang terbunuh dalam kasus ini adalah kulit hitam.
“Biasanya kami tidak menyinggung masalah ras dalam mengumumkan data pembunuhan dan kejahatan, tapi karena apa yang kami saksikan di AS, maka kami perlu menyebutkan warna kulit orang dalam data pembunuhan terkait sengketa tanah pertanian,” pungkasnya.
342/
Your Comment