22 Maret 2025 - 20:23
Ulama Syiah Pakistan: Syahadah Imam Ali adalah Tragedi Terbesar dalam Sejarah

Ketua Dewan Ulama Syiah Pakistan menganggap syahadah Imam Ali sebagai musibah besar dalam sejarah dan mengatakan: Peristiwa ini mengajarkan kita bahwa perjuangan di jalan risalah suci harus terus berlanjut, bahkan jika harus mengorbankan nyawa.

Ahlulbait News Agency - ABNA, Ayatullah Sayyid Sajid Ali Naqvi, Ketua Dewan Ulama Syiah Pakistan, dalam pesannya memperingati syahadah Amirul Mukminin Ali as pada 21 Ramadan yang penuh berkah, mengatakan: Syahadah Imam Ali bin Abi Thalib as adalah tragedi besar dalam sejarah setelah wafatnya Nabi saw.

Ia menambahkan: Pada 19 Ramadan, setelah pukulan pedang Ibn Muljam, terdengar seruan antara langit dan bumi: “Demi Allah, pilar-pilar hidayah telah runtuh.”

Sayyid Sajid Naqvi mengatakan: Peristiwa ini mengajarkan kita bahwa perjuangan di jalan risalah suci harus terus berlanjut, bahkan jika harus mengorbankan nyawa. Di samping itu, kita juga harus memahami misi Imam Ali as agar dapat berupaya menjaga keberlangsungan perjuangannya.

Ketua Dewan Ulama Syiah Pakistan ini melanjutkan: Misi Imam Ali as adalah menjaga dan menafsirkan ajaran-ajaran Alquran serta menegakkan sistem keadilan di semua tingkatan.

"Solusi bagi permasalahan Pakistan juga terletak pada sistem pemerintahan yang transparan dan adil, di mana dengan mengambil prinsip dari masa pemerintahan contoh Amirul Mukminin as, ketidakadilan, penindasan, dan perpecahan dapat dihilangkan, serta perdamaian dan kesejahteraan dapat ditegakkan." Tambahnya. 

Jadikan Kepribadian Imam Ali sebagai Teladan dalam Kehidupan

Raja Nasir Abbas Jafari, Ketua Majelis Wahdat-e-Muslimeen Pakistan, juga dalam pesannya memperingati syahadah Amirul Mukminin Imam Ali bin Abi Thalib as, mengatakan: 21 Ramadan adalah hari penuh duka, karena manusia paling adil dan tolok ukur terbesar dalam sejarah mencapai syahadah di mihrab ibadah. Hari yang menyedihkan, di mana manusia paling tertindas dalam sejarah, pembawa panji keadilan dan kejujuran terbesar, ayah para yatim, pelindung orang-orang tertindas, Amirul Mukminin Imam Ali bin Abi Thalib as, telah mencapai syahadah.

Raja Nasir mengatakan: 21 Ramadan adalah hari kelam dalam sejarah umat manusia, di mana pemimpin terbesar yang berdiri teguh melawan kezaliman mencapai syahadah saat sedang menunaikan salat.

Ia menambahkan: Keberadaan Imam Ali as adalah Alquran yang berbicara, yang dengan perilaku, ucapan, dan tindakannya menunjukkan jalan kepada umat manusia.

Raja Nasir melanjutkan: Hari ini, ketika dunia, khususnya tanah air kita Pakistan, terjerat dalam kezaliman, ketidakadilan, korupsi, dan ketidakpastian, kita harus belajar dari ajaran Imam Ali as. Sebab, Imam Ali as bukan sekadar satu pribadi, tetapi sebuah sistem kehidupan yang sempurna. Sistem yang menegakkan keadilan, kesetaraan, cinta, dan penghormatan terhadap sesama manusia dalam masyarakat.

Ketua Majelis Wahdat-e-Muslimeen Pakistan mengatakan: Syahadah Amirul Mukminin Ali as membawa pesan ini kepada kita: Berdiri teguh melawan orang zalim adalah jalan Ali as. Membela kaum tertindas adalah karakter Ali as. Menyuarakan kebenaran, meskipun itu berarti kehilangan nyawa, adalah jalan Ali as.

Your Comment

You are replying to: .
captcha