30 Agustus 2022 - 07:57
Kafilah Arbain Husaini dari Bashrah telah Memulai Longmarch ke Karbala

Prosesi terbesar long march Arbain Husiani as telah dimulai dari provinsi Basra di Irak selatan menuju kota Karbala. Arak-arakan para pejalan kaki yang akan menziarahi makam Imam Husain as telah dimulai. Longmarch tahunan tersebut yang melibatkan jutaan pezirah secara khusus dilakukan untuk memperingati 40 hari syahidnya Imam Husain as yang lebih populer dengan sebutah peringatan Arbain.

Menurut Kantor Berita ABNA, prosesi terbesar long march Arbain Husiani as telah dimulai dari provinsi Basra di Irak selatan menuju kota Karbala. Arak-arakan para pejalan kaki yang akan menziarahi makam Imam Husain as telah dimulai. Longmarch tahunan tersebut yang melibatkan jutaan pezirah secara khusus dilakukan untuk memperingati 40 hari syahidnya Imam Husain as yang lebih populer dengan sebutah peringatan Arbain.

Pawai ini merupakan pawai terbesar di Irak, yang diadakan setiap tahun di bawah pengawasan organisasi Al-Hashd al-Shaabi dari Bandar Faw di titik paling selatan Irak ke kota suci Karbala.

Pawai besar ini adalah persembahan untuk mengenang semua syuhada yang gugur dalam memperjuangkan Islam yang diantaranya adalah Letnan Jenderal Haj Qassem Soleimani dan Haj Abu Mahdi Al-Muhandis, komandan operasi kemenangan melawan kelompok teroris ISIS.

Dalam pawai ini, rute 600 kilometer dari daerah Ras al-Bisheh di provinsi Basra ke Karbala akan dilewati dengan membawa bendera besar Imam Husain as.

Disebutkan bahwa warga Irak sudah mulai berjalan dari berbagai daerah di negara itu ke kota Karbala untuk berpartisipasi dalam upacara Arbain Husaini. Para komandan senior Irak telah memutuskan untuk mengerahkan 20.000 pasukan militer dan keamanan, kamera termal dan drone sebagai bagian dari rencana pengamanan ritus keagamaan terbesar di Irak ini.

Arbain adalah peringatan mengenang 40 hari Kesyahidan Imam Husein as, Cucu tercinta Baginda Nabi Muhammad Saw yang dibantai bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya oleh pasukan Yazid di padang Karbala pada tanggal 10 Muharram 61 H.

Jutaan pecinta Ahlul Bait Rasulullah Saw melakukan longmarch berjalan kaki ke Karbala untuk menghadiri Arbain setiap tahunnya guna mengenang kesyahidan Imam Husein as. Imam Hussein as, keluarga dan para sahabatnya gugur syahid pada 10 Muharam 61 Hijriah di Karbala atau yang dikenal dengan Tragedi Asyura. Meski telah berlalu berabad-abad, namun peristiwa heorik itu tidak pernah berkurang urgensi dan kedudukannya, bahkan semakin berlalu, pesan Asyura justru semakin tersebar luas.

Kebangkitan Imam Hussein as melawan pemerintahan tiran Yazid bertujuan untuk menjaga kelangsungan agama Islam yang terkena erosi kerusakan di berbagai sendi kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, motivasi perjuangan Imam Husein demi menjaga kesucian Islam dari berbagai penyimpangan yang dilakukan penguasa lalim di masanya.

Imam Husein as bangkit melawan Yazid bin Muawiyah bukan karena menghendaki kekuasaan, tapi karena ketulusannya membela ajaran agama Islam dan mengembalikan umat kakeknya dari berbagai penyimpangan ke arah Islam murni, yaitu Islam Muhammadi Saw. Peringatan Arbain yang berpusat di Makam Imam Husain di kota Karbala melibatkan jutaan orang, yang tidak hanya dari peziarah lokal Irak namun juga manca negara termasuk peziarah dari Indonesia.