Letnan Jenderal Qassem Soleimani, mantan komandan Pasukan Qods Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) bersama Abu Mahdi Al-Muhandis, Wakil Komandan Al-Hashd al-Shaabi dan delapan orang lainnya gugur pada 3 Januari 2020 dalam serangan udara agresor Amerika di dekat bandara Baghdad. Padahal Letjen Soleimani ketika itu diundang sebagai tamu kenegaraan perdana menteri Irak.
Sayid Hassan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon dalam pidatonya yang disampaikan pada acara, "Penghargaan Syahid Soleimani untuk Sastra Perlawanan" hari Selasa (17/1/2023) mengatakan, "Plot AS, seperti penciptaan Daesh untuk menduduki kawasan dan proyek Israel raya, semuanya dikalahkan oleh komandan Haji Qassim dengan poros perlawanannya,".
Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon menunjukkan bahwa hari ini kawasan membutuhkan komandan seperti Syahid Soleimani untuk menyelesaikan masalahnya.
"Haji Qasim berada melampaui tempat dan waktunya, dan syahid milik semua umat Islam," ujar Nasrullah.
Sekretaris Jenderal Hizbullah juga mengungkapkan, "Fitur penting dari Haji Qassim Suleimani mengenai kapasitas karakternya yang menginspirasi semua orang di sekitarnya. Ia adalah sosok yang tidak memiliki rasa takut dalam hati dan jiwanya."
"Syuhada adalah kekayaan intelektual hebat yang harus tetap hidup, dan kita harus terus menjaganya supaya tetap lestari,"tegasnya.(PH)
342/