Sayid Abdul Malik Al Houthi, Minggu (16/3/2025) malam dalam pidatonya, memperingatkan berlanjutnya serangan AS, ke Yaman dalam rangka mendukung Israel.
Ia mengatakan, “Dalam rangka membalas agresi AS, kami telah menyerang kapal induk negara itu, dan jika serangan ke Yaman berlanjut, maka kami akan menyerang opsi-opsi yang lebih besar.”
Al Houthi menambahkan, serangan-serangan AS ke Yaman, dilakukan untuk mendukung Israel, dan tekanan terhadap Yaman, dilakukan supaya negara ini mengabaikan tanggung jawab moralnya terhadap Gaza, dan menggaggalkan upayanya.
“Yaman, akan membalas serangan AS dengan membalas setiap eskalasi ketegangan, menyerang kapal induk serta kapal-kapal perang, dan melarang lalu lintas kapal-kapal musuh,” imbuhnya.
Pada saat yang sama, salah satu anggota Biro Politik Ansarullah, Hazam Al Assad, mengatakan, “Kami tidak bisa menolerir pelanggaran kedaulatan Yaman, dan kami akan membuat orang-orang Amerika, yang memilih Donald Trump, dalam pemilu, menyesal.”
Selain itu Mohammed Abdul Salam, Juru bicara Ansarullah Yaman menegaskan bahwa agresi AS ke Yaman, akan menyebabkan Laut Merah, kembali masuk ke dalam situasi perang.
Jubir Ansarullah Yaman menambahkan, “Agresi AS ke Yaman, semakin mendorong Rezim Zionis, untuk melanjutkan blokade menindas terhadap Jalur Gaza.”
Sebelumnya Mohammed Al Bukhaiti, anggota Biro Politik Ansarullah Yaman, menjelaskan bahwa agresi militer AS ke Yaman, sama sekali tidak bisa dibenarkan. Ia menegaskan, serangan akan dibalas serangan.
Angkatan Bersenjata Yaman, Senin dinihari mengumumkan telah sukses menyerang kapal induk AS, USS Harry S. Truman, untuk kedua kalinya dalam beberapa jam terakhir, dan menggagalkan serangan udara ke Yaman.
Situs berita 26sepnews.net, Senin dinihari melaporkan, jumlah syuhada dan korban luka akibat serangan udara AS ke Sanaa, dan beberapa provinsi Yaman lainnya yang dilakukan 47 kali, bertambah menjadi 151 orang. (HS)
342/
Your Comment