Menurut Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, menegaskan bahwa perayaan tahunan 22 Bahman atau 11 Februari yang menandai kemenangan Revolusi Islam Iran, adalah bukti nyata persatuan bangsa Iran di tengah ancaman musuh. Dalam pidatonya pada Rabu pagi (12/2), beliau menyebut demonstrasi massal tersebut sebagai "kebangkitan rakyat" dan "gerakan nasional besar" yang menunjukkan kekuatan serta ketahanan Iran di hadapan propaganda negatif musuh.
Dalam sambutannya setelah mengunjungi pameran industri pertahanan bertajuk "Iqtidar 1403", Ayatollah Khamenei memuji kemajuan luar biasa yang dicapai Iran di bidang teknologi militer meskipun di bawah tekanan sanksi internasional. Pameran ini menampilkan berbagai teknologi canggih hasil inovasi para ilmuwan Iran, termasuk sistem pertahanan udara, rudal balistik dan jelajah, amunisi pintar, drone, kapal laut, hingga teknologi ruang angkasa. Semua teknologi ini dikembangkan secara mandiri oleh insinyur muda Iran, yang membuktikan kemampuan negara untuk berswasembada di tengah embargo senjata.
Persatuan Bangsa di Tengah Ancaman Musuh
Ayatullah Khamenei menekankan bahwa kehadiran jutaan warga Iran dari berbagai lapisan masyarakat, baik tua maupun muda, dalam demonstrasi 22 Bahman adalah jawaban tegas terhadap ancaman musuh. "Bangsa ini telah menunjukkan identitas, karakter, dan kekuatannya kepada dunia," ujarnya. Ia juga menyoroti bahwa perayaan tahun ini adalah salah satu yang paling monumental dalam sejarah Revolusi Islam, karena tidak ada revolusi lain di dunia yang mampu mempertahankan semangat rakyatnya selama 46 tahun pasca-revolusi.
Kemajuan Industri Pertahanan yang Menggetarkan Dunia
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran ini juga menyebut bahwa kekuatan pertahanan negara saat ini telah menjadi pembicaraan global. "Sekutu kita bangga dengan pencapaian ini, sementara musuh-musuh kita diliputi ketakutan," katanya. Beliau juga mengingatkan bahwa dulu negara-negara adidaya menolak menjual alat pertahanan kepada Iran, bahkan dengan harga berlipat ganda. Namun, kini situasinya telah berubah drastis; Iran mampu memproduksi teknologi yang lebih canggih daripada yang ditawarkan oleh negara-negara Barat.
Menteri Pertahanan Iran, Amir Sartip Naserzadeh, melaporkan bahwa industri pertahanan Iran telah berhasil mengembangkan berbagai senjata mutakhir yang tidak hanya memenuhi kebutuhan militer tetapi juga mendukung sektor sipil. Ia juga menyebutkan bahwa kolaborasi antara industri pertahanan dan sektor teknologi tinggi lainnya telah membuka peluang baru bagi kemajuan ekonomi negara.
Harapan kepada Generasi Muda
Ayatullah Khamenei memberikan apresiasi mendalam kepada kaum muda yang berpartisipasi aktif dalam demonstrasi. Ia menyebut mereka sebagai aset bangsa yang akan membawa masa depan lebih baik bagi Iran. "Kaum muda adalah tulang punggung negara ini. Mereka memiliki iman, semangat revolusi, dan kemampuan inovasi yang luar biasa," katanya. Beliau juga menyerukan agar universitas dan pusat penelitian militer fokus pada riset yang relevan dengan kebutuhan pertahanan negara, bukan sekadar publikasi ilmiah tanpa dampak praktis.
Pesan Spiritual di Malam Nisfu Syaban
Dalam kesempatan yang sama, Ayatullah Khamenei juga menyampaikan pesan spiritual terkait malam Nisfu Syaban, hari kelahiran Imam Mahdi (aj). Ia menyebut malam ini sebagai "hari raya universal umat manusia" karena harapan akan keadilan global yang dibawa oleh Imam Mahdi (aj). "Janji keadilan Ilahi pasti terwujud, dan Iran memiliki peran penting dalam mempersiapkan dunia menuju era tersebut," tambahnya.
Ketahanan Nasional dan Harapan Masa Depan
Demonstrasi 22 Bahman dan kemajuan industri pertahanan Iran adalah simbol ketahanan, persatuan, dan kemampuan bangsa Iran menghadapi tekanan internasional. Ayatollah Khamenei menegaskan bahwa kekuatan militer dan inovasi teknologi adalah hasil kerja keras para ilmuwan dan pemuda Iran yang beriman dan revolusioner. Ia juga menyerukan agar semua elemen bangsa terus bergerak maju demi menjaga kehormatan dan kedaulatan negara.
Perayaan 22 Bahman tahun ini tidak hanya menjadi momen refleksi sejarah, tetapi juga pengingat bagi dunia bahwa Iran adalah bangsa yang tangguh, mandiri, dan siap menghadapi tantangan global.
Disebutkan 22 Bahman adalah hari kemenangan revolusi Islam Iran pada 46 tahun lalu. Revolusi rakyat yang dipimpin Imam Khomeini ini berhasil menggulingkan kekuasaan despotik rezim Pahlevi. Pada masa Pahlevi Iran adalah sekutu kuat Amerika Serikat, namun pasca revolusi dan Iran berubah menjadi Republik Islam, Iran menjadi kekuatan penting yang menghalangi dominasi dan hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah.
