Kantor berita resmi Suriah, SANA
melaporkan, Saleh Idris, Direktur Jenderal Perusahaan Listrik
al-Hasakah, hari Selasa (26/9/2023) mengatakan bahwa pasukan pendudukan
Turki menargetkan pembangkit listrik Tel Tamer dengan beberapa mortir,
yang menyebabkan pembangkit listrik tidak beroperasi.
Idris menambahkan, akibat matinya pembangkit listrik di daerah Tel Tamer, aliran listrik ke pusat pemukiman dan desa-desa di sekitarnya terputus.
Dirjen Perusahaan Listrik Al-Hasakah menegaskan bahwa saat ini upaya sedang dilakukan untuk menyambungkan kembali listrik di daerah tersebut dan Perusahaan Listrik Al-Hasaka berupaya memperbaiki kerusakan secepatnya.
Sejak awal pekan ini, desa-desa di pinggiran Tel Tamer telah berulang kali diserang oleh pasukan Turki yang mengakibatkan kerusakan material pada rumah dan infrastruktur di daerah tersebut.
Berdasarkan perjanjian tahun 2017 antara Iran, Rusia dan Turki sebagai negara penjamin perdamaian Astana, empat zona aman ditetapkan di Suriah.
Tiga wilayah berada di bawah kendali tentara Suriah pada tahun 2018, namun wilayah keempat, yang meliputi provinsi Idlib di barat laut Suriah dan sebagian provinsi Latakia, Hama dan Aleppo, masih berada di tangan kelompok teroris terutama Tahrir al-Sham.
Pada akhir musim panas 2018, para pemimpin Rusia dan Turki mencapai kesepakatan di Sochi, Rusia, di mana Turki berjanji untuk melenyapkan atau melucuti senjata para teroris yang berbasis di wilayah ini tanpa pertumpahan darah. Tapi faktanya, janji tersebut hingga saat ini tidak dipenuhi, dan para teroris berulangkali menyerang pasukan militer Suriah atau pangkalan Rusia di sekitar wilayah ini.(PH)
342/
