10 Agustus 2020 - 04:12
Perayaan Idul Ghadir di Beberapa Negara Islam

Idul Ghadir adalah salah satu hari raya umat Islam dalam keyakinan umat Islam Syiah diluar Idul Fitri dan Idul Adha. Terus bagaimana cara mereka merayakannya?.

Menurut Kantor Berita ABNA, Idul Ghadir (bahasa Arab: عيد الغدير) yang jatuh pada hari ke-18 Dzulhijjah adalah hari raya terbesar kaum Muslim Syiah. Berdasarkan beberapa riwayat, pada hari ke-18 Dzulhijjah tahun ke-10 H, Nabi Muhammad saw berdasarkan perintah Ilahi mengangkat Imam Ali as untuk menjabat posisi khalifah dan Imam. Peristiwa ini terjadi pada perjalanan haji terakhir Nabi saw yang kemudian dikenal dengan Hajatul Wada' di tahun ke-10 H di sebuah tempat bernama Ghadir Khum.

Dalam hadis-hadis pada literatur Syiah, Idul Ghadir disebut sebagai "Idullah al-Akbar" (bahasa Arab: عیدالله الأکبر), hari raya terbesar Ilahi), "Hari Raya Ahlulbait as", dan "Asyraf al-A'yad" (penghulu hari raya). Muslim Syiah di seluruh dunia mengadakan pesta pada hari ini dan mengadakan perayaan beraneka ragam. Pada abad-abad terakhir, pelaksanaan perayaan ini merupakan sya'air (syiar-syiar) mazhab Syiah.

Berikut ini cara umat Islam Syiah di beberapa negara muslim memperingati perayaan Idul Ghadir:

Iran

Iran dengan penduduk lebih dari 75 juta jiwa mayoritas menganut mazhab Imamiah menjadikan hari Idul Ghadir sebagai hari libur nasional. Pada malam Idul Ghadir rakyat Iran tumpah ruah di jalan-jalan menunjukkan kegembiraan. Jalan-jalan, masjid-masjid dan bangunan-bangunan dipenuhi dengan ornamen warna warni dan ucapan selamat merayakan Idul Ghadir. Masjid-masjid dan husainiyah pada malam ini dipadati warga yang ingin mendengarkan ceramah agama seputar keutamaan Idul Ghadir. Disepanjang jalan terdapat posko-posko yang membagikan makanan ringan, minuman dan manisan kepada warga di jalan secara gratis. Keesokan harinya, puncak perayaan diisi dengan saling mengunjungi satu sama lain dengan mengenakan baju baru dan indah, saling mengucapkan selamat dan dzurriyah Nabi pada hari ini akan bagi-bagi hadiah. Di kalangan akademisi, menjadi tradisi  mengadakan seminar dan lomba-lomba penulisan ilmiah dengan tema yang berkaitan dengan Idul Ghadir. 

Arab Saudi

Islam adalah satu-satunya agama resmi di negara berbentuk kerajaan ini. Syiah Imamiyah adalah diantara mazhab yang dianut penduduk negara ini dan mayoritas bermukim di wilayah bagian timur. 

Acara Idul Ghadir di Arab Saudi biasanya diadakan di husainiyah yaitu majelis pertemuan khusus komunitas muslim Syiah yang dibangun untuk mengadakan kegiatan-kegiatan memperingati hari-hari penting Islam. Biasanya perayaan berlangsung selama dua sampai tiga malam. Pada malam pertama, biasanya acara diisi dengan aktivitas mendengarkan ceramah agama mengenai pentingnya peristiwa di Ghadir Khum yang menandai adanya Idul Ghadir dan diakhiri dengan acara makan bersama sambil diselingi berbagai hiburan yang membuat mereka yang hadir bergembira. Pada malam kedua dan ketiga, perayaan secara khusus diisi dengan pembacaan syair-syair yang memuliakan Imam Ali as dan dibagikan manisan kepada mereka yang hadir. 

Di kota Qatif yang memang mayoritas warganya bermazhab Syiah, perayaan Idul Ghadir diselenggarakan secara terbuka. Pada malam 18 Dzulhijjah, warga akan keluar di jalan-jalan sambil membacakan syair-syair yang memuji Imam Ali as dan ungkapan kegembiraan atas datangnya hari Idul Ghadir. 

Bahrain

Bahrain adalah negara kecil yang terletak di Teluk Persia yang 70% penduduknya menganut mazhab Syiah. Biasanya di Bahrain, perayaan Idul Ghadir hanya berlangsung satu hari. Pada malam 18 Dzulhijjah, warga Syiah Bahrain akan menghidupkan malam dengan meramaikan masjid-masjid dan husainiyah-husainiyah. Di jalan-jalan ramai aktivitas saling membagikan makanan ringan dan manisan sebagai ungkapan saling berbagi di hari kebahagiaan. Di masjid-masjid, penceramah akan menyampaikan keutamaan memperingati Idul Ghadir yang diyakini Syiah sebagai hari raya terbesar umat Islam. 

Keesokan harinya, pada hari 18 Dzulhijjah, warga akan mengenai baju yang baru dan indah dan saling bersilaturahmi untuk mengucapkan selamat satu sama lain. Menziarahi kubur keluarga adalah juga diantara kegiatan yang dilakukan warga Bahrain pada hari Idul Ghadir. Anak-anak sejak pagi sudah keluar rumah dan mendapatkan hadiah ke setiap rumah yang dikunjunginya. Di beberapa tempat, juga kerap diadakan pementasan Idul Ghadir yang menapaktilasi peristiwa pengangkatan Imam Ali as sebagai imam di Ghadir Khum oleh Nabi Muhammad saw. 

Pakistan

Agama resmi Pakistan adalah Islam. Negara yang berpenduduk 180 juta ini 20% diantarannya bermazhab Syiah. Di Pakistan umat Islam Syiah telah mempersiapkan diri beberapa hari sebelum Idul Ghadir untuk merayakan hari tersebut secara besar-besaran dan semarak. Biasanya perayaan Idul Ghadir terselenggara di masjid-masjid besar dan terkenal dengan tidak hanya mendengarkan ceramah agama mengenai Idul Ghadir namun juga menghadirkan penyair-penyair yang membacakan syair-syair indah mengenai keutamaan Imam Ali as. 

Irak

Penduduk Irak kurang lebih 31 juta orang dengan 65% diantaranya menganut mazhab Syiah. Pada hari Idul Ghadir, warga Syiah Irak melakukan perayaan dengan cara yang beragam. Perayaan Idul Ghadir dipusatkan di Haram Imam Ali bin Abi Thalib as di kota Najaf. Ratusan ribu sampai jutaan warga Irak hadir di makam suami Sayidah Fatimah az-Zahra sa tersebut, yang dari hari-hari sebelumnya telah melakukan perjalanan dari berbagai kota di Irak. Pada malam Idul Ghadir, warga memenuhi jalan-jalan sambil saling membagikan manisan sebagai bentuk ungkapan kegembiraan. Hari Idul Ghadir di kota Najaf dan Karbala secara resmi dijadikan sebagai hari libur. 

India

India meski bukan negara mayoritas muslim, namun warga muslim Syiah juga hidup di negeri ini. Perayaan Idul Ghadir dirayakan warga India secara besar-besaran diantara di kota Newdelhi dan Bombay. 

Mereka merayakan Idul Ghadir sejak malam hari dengan memadati masjid-masjid dan husainiyah untuk mendengarkan ceramah agama dan penampilan kasidah yang menyenandungkan syair-syair pujian pada Nabi Muhammad saw dan Imam Ali as. Pada hari Idul Ghadir, warga muslim Syiah India akan memenuhi jalan-jalan. Mereka melakukan pawai sambil melakukan orasi yang menyampaikan keutamaan Imam Ali as, termasuk membacakan syair-syair yang membuat warga bergembira. Aktivitas membagikan makanan dan manisan juga terjadi pada momen ini. 

Turki

Turki adalah negara mayoritas berpenduduk muslim dengan jumlah total penduduk sekitar 76 juta jiwa, antara 15 sampai 25 dari penduduk muslim bermazhab Syiah. Mereka merayakan Idul Ghadir dimulai dari menghidupkan malamnya dengan memadati masjid-masjid untuk mendengarkan ceramah agama. Pada keesokannya, diantara agenda yang mereka lakukan adalah menyembelih hewan ternak seperti kambing dan sapi lalu membagi-bagikan dagingnya kepada masyarakat. Perayaan besar dan semarak Idul Ghadir di Turki berpusat di Istanbul dan Iğdır, kota yang terletak di bagian timur  Turki. Meski perayaan dilakukan besar-besaran, namun pemberitaan perayaan Idul Ghadir tidak diberitakan secara nasional, melainkan hanya melalui media-media milik komunitas muslim Syiah. 

Afganistan

Agama resmi di negara ini adalah Islam. Sekitar 25 sampai 30% warga Afghanistan adalah muslim bermazhab Syiah. Perayaan Idul Ghadir diperingati setiap tahunnya di berbagai kota di Afghanistan. Dua kota yang merayakan Idul Ghadir secara semarak di negara ini adalah kota Kabul dan Mazarsyarif. 

Mereka merayakan Idul Ghadir di masjid-masjid dengan berkumpul untuk mendengarkan ceramah agama dan menyenandungkan syair-syair secara bersama-sama. Diantara agendanya juga adalah memperbaharui baiat kepada wilayah Imam Ali as dan saling mengingkatkan kembali ikatan persaudaraan satu sama lain. Pada hari Idul Ghadir, warga akan mendatangi rumah-rumah para sayid, untuk mengucapkan selamat dan mendapatkan bingkisan dari para sayid untuk kemudian mereka simpan dan jaga sebagai tabarukan. 

Azerbaijan

75% warga Azerbaijan adalah penganut mazhab Syiah. Perayaan Idul Ghadir diselenggarakan secara resmi dan menjadi hari libur nasional sejak tahun 1990. Mereka menyelenggarakan perayaan Idul Ghadir di tempat terbuka yang bisa menghadirkan ribuan orang seperti di stadion olahraga dan lapangan terbuka. Saling berbagi manisan juga diantara aktivitas warga yang menunjukkan kegembiraan di hari Idul Ghadir tersebut.