Menurut Kantor Berita Internasional Ahlulbait – ABNA - Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah mengumumkan bahwa lebih dari 600 anggota ISIS asal Irak telah meninggalkan kamp al-Hol di Hasakah, Suriah, menuju kamp al-Jad'ah di Mosul, Irak. Seorang pejabat administrasi di kamp tersebut menyatakan bahwa 161 keluarga asal Irak, terdiri dari 607 orang, telah meninggalkan kamp al-Hol setelah menyelesaikan prosedur yang diperlukan.
Ia menambahkan bahwa orang-orang ini, dengan pengawalan dan perlindungan pasukan Amerika, diangkut menggunakan bus yang disediakan oleh pemerintah Irak menuju perbatasan, lalu dipindahkan ke kamp al-Jad'ah di Provinsi Niniwe, Irak.
Pejabat tersebut menegaskan bahwa koordinasi antara Administrasi Otonom di Suriah Utara dan Timur dengan pemerintah Irak masih berlanjut untuk memulangkan semua warga Irak yang ingin kembali secara sukarela ke negara mereka.
Dalam kaitannya dengan hal ini, Komite Hak Asasi Manusia Parlemen Irak menyatakan bahwa kamp al-Hol di Suriah telah menjadi tempat inkubasi bagi kelompok teroris ISIS.
Sebelumnya, Qasim al-Araji, Penasihat Keamanan Nasional Irak, mengatakan bahwa penghentian bantuan internasional oleh pemerintahan Trump telah menghambat proses pemulangan warga Irak dari kamp al-Hol di Suriah.
Ia menegaskan bahwa Irak sedang memindahkan warga negaranya yang tersisa di kamp ini ke kamp di utara Irak, tetapi Baghdad tidak dapat menangani masalah ini sendirian dan membutuhkan dukungan internasional.
Penasihat Keamanan Nasional Irak juga menyatakan bahwa jika bantuan Amerika tidak dihentikan, Baghdad akan dapat menutup kamp al-Hol sebelum akhir tahun ini.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah Irak telah mempercepat proses pemulangan warganya dari al-Hol setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad, serta terus memantau perkembangan di Suriah secara ketat.
Your Comment