Menurut Kantor Berita Internasional Ahlulbait - ABNA - Tiga hari menjelang upacara pemakaman megah jenazah suci Sayid Syuhada Perlawanan, Sayid Hasan Nasrallah dan Sayid Hashim Safiuddin, berbagai kelompok dari seluruh dunia, baik masyarakat umum maupun pemimpin politik, mempersiapkan diri untuk hadir dalam acara penting ini.
Bukti dan berita yang muncul di media seputar acara ini menunjukkan bahwa ini bukan sekadar upacara pemakaman biasa, tetapi merupakan pameran kekuatan dari Hizbullah dan pendukung perlawanan, dengan pesan-pesan beragam yang disampaikan kepada teman dan musuh, baik di dalam maupun luar Lebanon.
Roula Hammadeh, dosen hukum dan ahli Lebanon, dalam wawancara dengan ABNA, menekankan pentingnya upacara pemakaman megah untuk Syeikh Hasan Nasrallah dan Safiuddin. Ia berkata: "Pemakaman jenazah Sayid Hasan Nasrallah dari sudut pandang strategis, adalah langkah sangat penting karena, di satu sisi, itu memperkuat perlawanan melalui penggaluman massa rakyat yang besar, yang pada gilirannya mengirimkan pesan kuat kepada pemerintah dan musuh-musuh (Amerika dan Israel)."
Dia melanjutkan: "Pesan lain dari acara ini adalah bahwa perlawanan tetap ada dan masih hidup, serta rakyat tetap mendukung Hezbollah. Bahkan setelah meninggalnya pemimpin Hezbollah, mereka tetap setia pada idealisme beliau."
Aktivis perempuan Lebanon ini menambahkan: "Di sisi lain, pemakaman dua syuhada besar ini juga menyampaikan pesan politik bahwa kami tidak akan menyerah. Kami memiliki basis rakyat yang kuat yang siap berjuang untuk membebaskan dan membersihkan negara kami dari kehadiran musuh."
"Pemakaman jenazah para syuhada perlawanan, yang telah terorganisasi secara megah, akan menjadi kesempatan untuk menginspirasi generasi mendatang agar maju dalam perjuangan untuk membebaskan tanah air kami dari musuh Israel, serta menjaga harga diri, martabat, dan integritas tanah serta nama baik kami." Tambahnya.
Dosen hukum Lebanon ini juga menegaskan: "Pemakaman jenazah pemimpin inti perlawanan dan Syeikh para syuhada perlawanan menyimpan banyak pesan sejarah penting, baik dalam konteks perlawanan maupun lingkungan pendukungnya. Pesan terpenting adalah bahwa kami akan terus melanjutkan jalan ini. Kami menunjukkan kepada musuh, pendukungnya, dan para pengikut musuh, yang pasti akan terkejut oleh jumlah massa besar yang hadir dalam upacara pemakaman pemimpin perlawanan, bahwa kami tetap teguh pada tujuan, prinsip, dan jalur perlawanan yang mulia ini. Kami setia dan loyal pada janji kami dan tidak akan pernah menundukkan diri. Kami katakan, 'Inna 'ala al-'ahdi; kami tetap setia pada janji kami.'"
