Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Pars Today
Rabu

21 Agustus 2019

06.31.59
970199

Tekanan Pemerintah Nigeria terhadap IMN

Kejahatan dan kekerasan pemerintah Nigeria terhadap umat Islam di negara ini berlanjut. Pasukan keamanan Nigeria memindahkan Pemimpin Gerakan Islam Nigeria (IMN) Sheikh Ibrahim al-Zakzaky ke tempat yang belum diketahui.

(ABNA24.com) Kejahatan dan kekerasan pemerintah Nigeria terhadap umat Islam di negara ini berlanjut. Pasukan keamanan Nigeria memindahkan Pemimpin Gerakan Islam Nigeria (IMN) Sheikh Ibrahim al-Zakzaky ke tempat yang belum diketahui.

Sheikh Zakzaky dan istrinya, Zinat pergi ke India untuk berobat akibat kondisi kesehatannya yang semakin menurun setelah dipenjara selama empat tahun. Mereka berangkat ke New Delhi pada hari Senin, 12 Agustus 2019.

Keduanya dikawal oleh pasukan keamanan bersenjata dari badan intelijen domestik Nigeria, DSS, dari kota Zaria ke bandara di ibukota Abuja. Namun setelah sampai di India, banyak syarat yang diajukan kepada ulama terkemuka Nigeria ini untuk memperoleh perawatan. Selain itu, pembatasan keamanan juga diberlakukan ketat, dan tidak ada dokter yang bisa dipercaya.

Menurut Sheikh Zakzaky, seperti yang dilaporkan Hausa TV,  pemerintah India hanya memberi waktu dua jam kepada dirinya apakah akan menerima syarat-syarat rumah sakit atau kembali ke Nigeria. Namun setelah keduanya memilih kembali ke Nigeria, otoritas India belum memberikan jawaban meski telah lewat 24 jam.

Pada akhirnya, Sheikh Zakzaky dan istrinya pada tanggal 15 Agustus 2019 meninggalkan New Delhi kembali ke Abuja, ibu kota Nigeria. Berdasarkan pernyataan IMN, pasukan keamanan Nigeria tidak mengizinkan awak media menemui Sheikh Zakzaky, padahal mereka telah menunggu berjam-jam di bandara Abuja. Ulama besar Nigeria dan istrinya kemudian dibawa ke tempat yang belum diketahui setelah mendarat di bandara tersebut.

Selama bertahun-tahun, umat Islam Nigeria berada di bawah tekanan dan penindasan pemerintah Nigeria. Tekanan terhadap mereka meningkat setelah Pemimpin IMN ditangkap dan dipenjara. Pasukan keamanan Nigeria juga menembaki dan memenjarakan para pengunjuk rasa yang memprotes penangkapan tersebut.

Sheikh Zakzaky ditahan sejak Desember 2015 setelah rumahnya di Zaria diserang secara brutal oleh pasukan Nigeria, di mana dia dipukuli dan kehilangan penglihatan mata kirinya. Saat penyerangan itu, tiga putranya meninggal dunia, istrinya menderita luka serius, dan lebih dari 300 pengikutnya tewas.

Ulama terkemuka yang memimpin organisasi IMN ini didakwa pada April 2018 dengan tuduhan pembunuhan dan lainnya. Komisi Hak Asasi Manusia Islam (IHRC) memprotes pemerintah Nigeria karena kondisi kesehatan Sheikh Zakzaky memburuk selama di tahanan, di mana ada dugaan dia juga diracun.

Tekanan terhadap umat Islam Nigeria terutama terhadap Pemimpin IMN berlanjut. Perkembangan politik dan sosial di negara ini menunjukkan bahwa kebijakan keras pemerintah Nigeria terhadap umat Islam berakar dari pengaruh Amerika Serikat, rezim Zionis Israel dan Arab Saudi terhadap pemerintah Abuja.

Perkembangan politik dan perubahan kebijakan rezim-rezim seperti rezim Zionis dan rezim Al Saud dalam beberapa tahun terakhir terjadi menyusul kegagalan kebijakan mereka di kawasan. Untuk itu, mereka mulai meperluas pengaruh dan perhatiannya kepada negara-negara Afrika. Nigeria sebagai salah satu negara paling kaya dan berpenduduk paling banyak di antara negara-negara Afrika menjadi salah satu target rezim-rezim tersebut.

Rezim-rezim itu menggelontorkan bantuan finansial dan senjata kepada Nigeria dan menanamkan pengaruhnya terhadap para pejabat tinggi militer negara ini. Dengan begitu, mereka bisa mempengaruhi kebijakan para pejabat Abuja untuk menindas umat Islam Nigeria.

Nahiroha, seorang dosen Universitas Nigeria mengatakan, Wahhabisme adalah penyebab utama tekanan terhadap umat Islam bermazhab Syiah di Nigeria. Arab Saudi meminta pemerintah Nigeria untuk mencegah perkembangan Syiah di negara ini.

Popularitas Pemimpin IMN di kalangan rakyat dan umat Islam Nigeria membuat pemerintah negara ini khawatir sehingga para pejabat Nigeria berusaha menyingkirkan Sheikh Zakzaky. Proses pengobatannya ke India terjadi berkat tekanan umat Islam terhadap pemerintah Nigeria selama beberapa bulan terakhir, namun sayangnya, proses ini gagal akibat sabotase pemerintah Abuja.

Kondisi Sheikh Zakzaky diperkirakan memburuk karena proses pengobatan terhadap dirinya di India gagal. Hal ini ditambah nasibnya belum diketahui setelah tiba di bandara Abuja dan dibawa ke tempat yang belum diketahui.

Menurut pernyataan IMN, pemerintah Nigeria berusaha membunuh Sheikh Zakzaky dengan berbagai cara, sebab, keberadaan ulama besar ini dan gerakanannya mengancam kepentingan orang-orang yang ingin mengembalikan dominasi imperialisme Barat ke Afrika.

Sebelumnya, sumber-sumber keamanan mengabarkan tuduhan baru pemerintah Nigeria terhadap Sheikh Zakzaky dengan tujuan untuk melarang Pemimpin IMN ini berobat  ke luar negeri. Meski demikian, umat Islam terus mengupayakan agar Sheikh Zakzky bisa berobat ke negara lain.

Tampaknya pemerintah Nigeria telah mengambil keputusan untuk menyingkirkan Sheikh Zakzaky. Namun mereka lupa bahwa meskipun Pemimpin IMN ini dipenjara, gerakan Islam dan penuntut kebebasan di Nigeria berlanjut.

Menurut Sheikh Abdullah Zango, salah satu pelajar agama Nigeria, pandangan Sheikh Zakzaky dianggap sebagai ancaman besar bagi politisi Nigeria dan mereka menyadari bahwa perlawanan umat Islam terhadap penindasan tidak akan bisa dipatahkan. Dia mengatakan, kami yakin perlawanan kita di Nigeria akan berbuah kemenangan.




/129