Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Pars Today
Minggu

14 Juli 2019

06.29.53
960784

Transformasi Timur Tengah 13 Juli 2019

Transformasi Timur Tengah pekan lalu diwarnai oleh sejumlah isu penting di antaranya AS Bujuk Beirut Jauhi Hizbullah, Motif Lawatan Emir Qatar ke AS, 2019, Tahun Eksekusi Hukuman Mati di Arab Saudi.

(ABNA24.com) Transformasi Timur Tengah pekan lalu diwarnai oleh sejumlah isu penting di antaranya AS Bujuk Beirut Jauhi Hizbullah, Motif Lawatan Emir Qatar ke AS, 2019, Tahun Eksekusi Hukuman Mati di Arab Saudi.

Selain itu, masih ada isu lainnya seperti Israel Ngotot Tak akan Kosongkan Distrik-distrik Pendudukan dan Ledakan Dahsyat Guncang Afrin.

 

AS Bujuk Beirut Jauhi Hizbullah

 

Departemen Keuangan Amerika Serikat dalam sebuah statemennya yang bertentangan dengan kedaulatan pemerintah Lebanon seraya menambahkan sejumlah anggota senior Hizbullah di list sanksi barunya, meminta Beirut memutus hubungannya dengan individu tersebut.

IRIB melaporkan, dalam statemen Departemen Keuangan AS terdapat nama Mohammad Raad, ketua fraksi loyalis terhadap muqawama, Amin Syuri, wakil Hizbullah di parlemen dan Wafiq Safa, pejabat keamanan Hizbullah yang dicantumkan di list hitam dan sanksi Amerika.

 

Faksi muqawama termasuk Hizbullah memainkan peran utama dalam melawan konspirasi dan aksi-aksi poros AS-Zionis dan Saudi di kawasan.

 

Hizbullah juga memainkan peran vital dalam memerangi kelompok teroris dukungan AS, Arab Saudi dan sekutunya di kawasan.

 

Hizbullah juga selalu bersama rakyat tertindas Palestina dan senantiasa melawan rezim penjajah al-Quds yang mendapat dukungan penuh dari Washington.

 

Sementara itu, Presiden Lebanon, Michel Aoun mengatakan, sanksi Amerika Serikat terhadap wakil Hizbullah sebuah penghinaan terhadap Beirut. Aoun Rabu (10/7) meminta pemerintah AS membatalkan sanksi terhadap wakil-wakil Hizbullah di parlemen.

 

Presiden Lebanon menjelaskan, sanksi AS terhadap anggota parlemen Lebanon bertentangan dengan sikap Washington sebelumnya, sikap yang membenarkan kepatuhan Lebanon dan bank-bank negara ini terhadap praktek pencucian uang.

 

Ketua parlemen Lebanon, Nabih Berri saat merespon langkah Washington anti wakil Hizbullah menyatakan, sanksi AS terhadap anggota parlemen Lebanon melanggar kedaulatan Beirut.

 

Motif Lawatan Emir Qatar ke AS

 

Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani hari Senin (8/7) bertemu dengan pejabat tinggi AS, termasuk Presiden Donald Trump.

 

Kunjungan Sheikh Tamim ke Amerika Serikat bisa dilihat dari dua dimensi hubungan bilateral dan internasional. Pada tingkat bilateral, perspektif geopolitik dan ekonomi tampaknya mendominasi hubungan antara kedua negara. Secara geopolitik, geografi dan sumber daya energi,  Qatar menjadi negara penting bagi Amerika Serikat.

Pangkalan Udara AS di Qatar, Al-Udeid, merupakan pangkalan udara terbesar AS di luar negaranya yang bisa menampung sekitar 11.000 tentara Amerika. Kedua negara telah mengembangkan pangkalan itu sejak tahun lalu, dan masalah ini menjadi salah satu isu utama pembicaraan antara Emir Qatar dan para pejabat AS.

 

Sementara itu, pemerintah Qatar juga memiliki keprihatinan geopolitik dalam hubungannya dengan Amerika Serikat. Isu yang menjadi perhatian utama Doha mengenai sikap anti-pemerintah Qatar yang ditunjukkan Arab Saudi terutama sejak Juni 2017, serta langkah-langkah destruktifnya seperti embargo Qatar.

 

Pemerintah AS tidak hanya gagal mengambil tindakan untuk mengurangi ketegangan antara Qatar dan empat negara Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir, tetapi sebaliknya justru mempertahankan berlanjutnya ketegangan demi kepentinganya sendiri. Namun, pemerintah Qatar menganggap pihak AS yang mencegah aksi militer Arab Saudi terhadap Doha.

 

Ketegangan antara sesama negara Arab menjadi isu pembicaraan antara Sheikh Tamim dengan otoritas AS, tetapi Washington hanya akan memberikan rekomendasi yang tidak mengikat. Selain itu, eskalasi ketegangan di Teluk Persia, termasuk antara Iran dan Amerika Serikat juga menjadi fokus lain dari pembicaraan Sheikh Tamim dengan para pejabat AS.

 

Harian Qatar Al-Raya menulis, "Kunjungan emir Qatar ke Amerika Serikat bertepatan dengan eskalasi transformasi regional, terutama ketika krisis Qatar memasuki tahun ketiga dan ketegangan di wilayah Teluk terus berlanjut tanpa terduga. Oleh karena itu dilakukan konsultasi langsung antara Doha dan Washington untuk menjaga keamanan dan perdamaian global serta stabilitas regional,".

 

Dari sisi sumber daya energi, Qatar adalah salah satu pengekspor gas terbesar di dunia. Meskipun AS bukan importir gas Qatar, tapi AS telah membuka akses khusus bagi peran Qatar dalam mengatur pasar energi global.

 

Masalah finansial juga menjadi fokus pembicaraan emir Qatar dengan pejabat AS. Donald Trump telah menunjukkan bahwa dia melihat dunia Arab di kawasan Teluk dengan kacamata tersebut. Tampaknya,  kesepakatan militer baru akan ditandatangani antara Doha dan Washington. Statemen Trump kepada emir Qatar dalam sebuah pesta makan malam, "Anda adalah mitra yang hebat," tidak lain pujian yang bermotif kepentingan finansial.

 

2019, Tahun Eksekusi Hukuman Mati di Arab Saudi

 

Sumber-sumber pemberitaan mengkonfirmasikan eksekusi hukuman mati di Arab Saudi meningkat dua kali lipat selama 6 bulan pertama tahun 2019.

 

Mohammed bin Salman, Putra Mahkota Arab Saudi yang pada bulan April 2018, kurang dari setahun pasca menjadi putra mahkota, berjanji untuk mengurangi hukuman mati di negara ini, tapi janji tetap janji yang tidak diamalkan, justru yang terjadi eksekusi hukuman mati di negara ini mengalami lonjakan signifikan.

Sekaitan dengan hal ini, Organisasi Hak Asasi Manusia Eropa-Saudi mengumumkan bahwa jumlah eksekusi hukuman mati di Arab Saudi dalam enam bulan pertama 2019 adalah yang tertinggi yang tercatat dalam lima tahun terakhir, dimana 55 orang telah dieksekusi hukuman mati dalam enam bulan pertama 2018, sementara di tahun 2019 jumlahnya melonjak dua kali lipat menjadi 122 orang.

 

Penting untuk dicatat bahwa sekitar setengah dari eksekusi hukuman mati di Arab Saudi disebabkan oleh kejahatan politik, kejahatan yang memiliki definisi karet berdasarkan Undang-Undang Anti Terorisme. Menurut definisi undang-undang ini, kritik terhadap struktur kekuasaan di Arab Saudi dianggap sebagai kejahatan, dimana kejahatan ini dapat dihukum dengan eksekusi hukuman mati atau hukuman penjara yang lama.

 

Meskipun para tahanan politik di Arab Saudi tidak terbatas pada Syiah, tetapi warga Syiah di negara ini merupakan tahanan politik terbesar dan eksekusi hukuman mati terhadap warga Syiah jauh lebih signifikan dibandingkan yang lain. Hanya dalam satu hari, tepatnya pada 23 April, 37 orang dieksekusi di Arab Saudi, dimana sebagian besarnya adalah warga Syiah yang kejahatannya dikarenakan berpartisipasi dalam protes anti-pemerintah. Warga asing juga dijatuhi hukuman mati di Arab Saudi. Sesuai data statistik, ada sekitar 57 warga asing yang telah dihukum mati di negara ini.

 

Poin lainnya adalah bahwa eksekusi hukuman mati dilakukan tanpa pengadilan yang adil. Kebanyakan orang atau narapidana yang dijatuhi hukuman mati ternyata tidak diberitahu apa kejahatan yang dilakukan dan pengadilan Saudi tidak menunjukkan bukti terkait kejahatan yang dilakukannya. Yang lebih buruk lagi, sebagian besar tuduhan adalah palsu dan cukup dengan menuduh mereka melakukan kejahatan umum seperti mengganggu keamanan warga. Memang, sistem peradilan di Arab Saudi sepenuhnya dipengaruhi oleh kebijakan keluarga kerajaan Al Saud karena tidak ada pemisahan kekuasaan di negara ini.

 

Israel Ngotot Tak akan Kosongkan Distrik-distrik Pendudukan

 

Perdana Menteri rezim Zionis Israel Benyamin Netanyahu mengatakan Israel tidak akan mengosongkan distrik-distrik pemukiman, meskipun hanya satu orang, jika terjadi kesepakatan perdamaian di masa mendatang.

 

Hal itu ditegaskan Netanyahu dalam pernyatannya pada hari Kamis (11/7/2019) seperti dilansir Pusat Informasi Palestina.

Menurutnya, Israel sedang berusaha agar masyarakat internasional mendukung kebijakan pendudukannya di Palestina.

 

Dia menegaskan bahwa Israel akan melanjutkan pembangunan distrik-distrik Zionis di berbagai wilayah Palestina.

 

"Militer Israel akan melanjutkan dominasinya di wilayah barat Sungai Jordan," pungkasnya.

 

Rezim Zionis membangun distrik-distrik Zionis dan menghancurkan rumah-rumah warga Palestina. Langkah ini merupakan bagian upaya untuk mengubah struktur geografis wilayah Palestina sehingga pendudukan rezim tersebut makin kuat.

 

Ledakan Dahsyat Guncang Afrin, Puluhan Warga Suriah Terluka

 

Ledakan dahsyat menghantam kota Afrin, barat laut Suriah dan menewaskan beberapa warga sipil serta melukai puluhan lainnya

 

Menurut IRNA, ledakan terjadi di area Tirende, selatan pusat kota Afrin pada Kamis (11/7/2019). Sedikitnya delapan warga sipil tewas dan puluhan lainnya cedera.

 

Menurut beberapa laporan, ledakan itu berasal dari bom yang dipasang di sebuah tanker bahan bakar diesel. Akibatnya, ledakan bom juga memicu kebakaran luas.

 

Hingga berita ini dilansir, belum ada pihak atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.

 

Militer Turki dalam dua operasi bersandi "Perisai Eufrat" dan "Tangkai Zaitun" berhasil menduduki 4000 km wilayah Suriah dan kota-kota negara ini seperti al-Bab, A'zaz, Jarabulus dan Afrin di utara negara ini.

 

Pemerintah Damaskus menyebut operasi pasukan Turki itu sebagai ilegal dan menuntut penarikan militer Turki dari Suriah.




/129