Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Pars Today
Minggu

30 Juni 2019

09.11.48
956235

Iran, Eropa dan Bola JCPOA

Wakil Tetap Iran di PBB, Majid Takht-e-Ravanchi menegaskan bahwa Iran tidak bisa seorang diri mempertahankan JCPOA.

(ABNA24.com) Wakil Tetap Iran di PBB, Majid Takht-e-Ravanchi menegaskan bahwa Iran tidak bisa seorang diri mempertahankan JCPOA.

Majid Takht-e-Ravanchi dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas masalah resolusi 2231, mengatakan, "Keluarnya Amerika Serikat dari JCPOA dan pemberlakukan kembali sanksi terhadap Iran telah menyebabkan perjanjian internasional ini hampir tidak efektif sama sekali."

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada 8 Mei 2018 mengumumkan penarikan keluar negaranya dari JCPOA, dan mengklaim kesepakatan ini tidak lengkap karena harus memasukkan masalah rudal dan kehadiran regional Iran di dalamnya.

Kemudian Donald Trump memberlakukan sanksi ekonomi paling berat terhadap Iran, yang disebut Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif sebagai langkah "terorisme ekonomi" terhadap rakyat Iran.

Presiden Iran, Hassan Rouhani juga telah mengumumkan bahwa sanksi AS terhadap Iran sebagai kejahatan kemanusiaan.

Amerika Serikat mengklaim bahwa penerapan sanksi yang paling berat terhadap Iran akan menyeret Tehran bernegosiasi dengan AS untuk mencapai kesepakatan baru. Tapi pejabat senior Iran menekankan bahwa mereka tidak akan masuk ke dalam negosiasi lebih lanjut dengan Amerika Serikat berdasarkan pengalaman buruk JCPOA.

Amerika Serikat telah memulai kebijakan "tekanan maksimum" untuk mengembalikan Iran ke meja perundingan yang dilakukan secara bersamaan dengan ancaman untuk menakut-nakuti Iran supaya bersedia melakukan negosiasi baru.

Amerika Serikat mengincar pembicaraan baru dengan tujuan untuk menekan kekuatan rudal dan kehadiran regional Iran. Pada saat yang sama, negara-negara Eropa cenderung mengamini aksi pemerintahan Trump. Langkah tersebut mencerminkan ketidakmampuan pihak Eropa sebagai aktor independen dalam tatanan internasional yang terus dipermainkan Amerika Serikat.

Menyikapi masalah ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah Khamenei dalam pertemuan dengan  pejabat dan sejumlah hakim mahkamah agung Iran hari Rabu (26/6) menegaskan bahwa usulan perundingan hanya aksi penipuan Amerika Serikat untuk melucuti senjata dan melemahkan otoritas bangsa Iran.

Setelah negara-negara Eropa gagal memenuhi janji mereka dan tidak mau membayar biaya untuk mempertahankan JCPOA tanpa Amerika Serikat, Iran sudah memulai tindakan baru dalam kerangka kesepakatan internasional itu.

Pada tanggal 8 Mei 2019, yang bertepatan dengan peringatan setahun keluarnya Amerika Serikat secara sepihak dari JCPOA, dan Uni Eropa tidak memenuhi komitmennya terhadap JCPOA, Iran menghentikan dua komitmennya yang bersamaan dengan pemberian tenggat waktu selama 60 hari bagi pihak Eropa supaya menjalankan komitmennya terhadap JCPOA,  khususnya masalah transaksi perbankan dan keuangan, serta kelanjutan penjualan minyak Iran.

Tujuan Iran mengambil langkah ini untuk membela kepentingan nasionalnya sekaligus menciptakan keseimbangan dalam pemenuhan komitmen yang dibuat terhadap JCPOA oleh dua pihak. Selain itu, langkah-langkah baru Iran sepenuhnya sejalan dengan tujuan JCPOA. 

Pihak Eropa mereaksi tindakan baru Iran dalam kerangka JCPOA yang menyelaraskan kebijakannya dengan aksi destruktif Amerika Selatan, sehingga saat ini hanya Iran yang serius mematuhi komitmennya terhadap perjanjian tersebut.

Masalah ini juga direaksi Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif hari Rabu di Tehran yang menegaskan bahwa Iran akan terus mengurangi komitmennya di JCPOA, dan pihak lain dapat mengubah sikap Iran tersebut dengan memenuhi komitmen mereka terhadap perjanjian nuklir internasional itu.

Iran telah melakukan upaya besar untuk mempertahankan JCPOA setelah Amerika Serikat mengumumkan secara sepihak keluar dari perjanjian nuklir Internasional. Tapi pihak lain mengabaikan langkah Tehran tersebut. Padahal, JCPOA adalah perjanjian multilateral yang tidak dapat dilestarikan secara sepihak, dan satu-satunya cara untuk mempertahankan JCPOA adalah keseriusan pihak Eropa untuk mewujudkan komitmennya



/129