Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Pars Today
Minggu

30 Juni 2019

09.08.56
956231

Pertemuan Wina dan JCPOA; Pentingnya Independensi Eropa

Seiring dengan semakin mendekat berakhirnya tenggat waktu 60 hari Iran buat negara-negara Eropa untuk melakukan langkah-langkah praktis yang bertujuan untuk mempertahankan Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), dan terlepas dari tekanan politik dan ekonomi, diplomasi Iran hanya menindaklanjuti kepentingan nasional Republik Islam Iran.

Seiring dengan semakin mendekat berakhirnya tenggat waktu 60 hari Iran buat negara-negara Eropa untuk melakukan langkah-langkah praktis yang bertujuan untuk mempertahankan Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), dan terlepas dari tekanan politik dan ekonomi, diplomasi Iran hanya menindaklanjuti kepentingan nasional Republik Islam Iran.

Abbas Araghchi, Deputi Urusan Politik Menteri Luar Negeri Iran hari Jumat (28/06) sebelum penyelenggaraan pertemuan Komis Bersama JCPOA di Wina, ibukota Austria mengatakan, "Negara-negara yang masih tersisa di JCPOA tidak mampu mengisi keluarnya Amerika Serikat dari JCPOA buat Iran."

Ketika Donald Trump, Presiden Amerika Serikat mengeluarkan dekritnya pada 8 Mei 2018 yang berisikan keluarnya negara ini dari JCPOA, negara-negara Eropa meminta Tehran untuk tetap pada JCPOA agar keberhasilan diplomasi global tetap dapat dipertahankan.

Hari ini, lebih dari setahun kesabaran strategis, diplomasi Iran dan niat baik Iran telah lewat, tetapi negara-negara Eropa masih tetap berada pada kebijakan hanya mengumumkan akan mendukung JCPOA.

Kesempatan yang diberikan Iran kepada negara-negara Eropa untuk membayar biaya akibat Amerika Serikat keluar dari JCPOA selama setahun terakhir ternyata Eropa tidak mampu untuk memenuhi janjinya untuk tetap mempertahankan JCPOA.

Kesabaran Iran dan memberikan kesempatan untuk diplomasi ternyata tidak memenuhi kepentingan Tehran dari JCPOA, dan atas dasar ini, Iran menghentikan dua komitmennya tepat setahun setelah Amerika Serikat keluar dari JCPOA (8 Juni 2019).

Langkah Iran ini merupakan mekanisme yang telah dipertimbangkan oleh negara-negara yang ada dalam perjanjian ini dan pengurangan komitmen Iran untuk memenuhi tujuannya bukanlah pelanggaran.

Dalam kondisi yang seperti ini, tekanan negara-negara Eropa ke Iran untuk melaksanakan sepenuhnya komitmen JCPOA-nya merupakan pendekatan yang tidak rasional dan kurangnya tindakan oleh negara lain dalam JCPOA untuk memenuhi komitmen mereka merupakan pelanggaran terhadap JCPOA.

Dalam nada yang sama, Majid Takht-Ravanchi, Wakil Tetap Iran untuk PBB, pada hari Kamis (27/06) terkait kurangnya komitmen Eropa setelah Amerika Serikat menarik diri dari JCPOA mengatakan, "Negara-negara Eropa juga sudah melanggar JCPOA dan negara-negara yang telah berkomitmen penuh untuk mengimplementasikan JCPOA harus melaksanakannya."

Dalam proses pengambilan sikap negara-negara Eropa hari-hari ini, tidak ada tanda-tanda upaya serius untuk melaksanakan tindakan praktis demi mempertahankan JCPOA. Sikap negara-negara Eropa terkait JCPOA yang terlihat seiring dengan kebijakan AS yang anti-Iran, maka dalam keadaan seperti itu, Republik Islam Iran tidak akan berada di bawah pengaruh tekanan Eropa untuk patuh menjalankan JCPOA secara sepihak.

Sekaitan dengan hal ini, Mohammad Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Iran pada hari Kamis (27/06) menulis surat kepada Federica Mogherini, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa menyatakan kurangnya komitmen Eropa untuk memenuhi janjinya seraya mengatakan, "Sudah menjadi hak Iran untuk menghentikan sebagian atau seluruhnya komtimen terhadap JCPOA."

Tidak diragukan lagi, pada 8 Juli 2019, Iran akan mengambil langkah tegas kedua untuk menurunkan tingkat komitmen JCPOA-nya jika hasil pertemuan komisi bersama JCPOA di Wina tidak disertai dengan tindakan praktis oleh Uni Eropa.

Setiap tindakan praktis Eropa, termasuk penerapan mekanisme keuangan yang disebut INSTEX, harus sepenuhnya memenuhi kepentingan ekonomi Iran, jika tidak, pihak lain dalam perjanjian internasional ini, terutama negara-negara Eropa, akan bertanggung jawab atas ketidakefektifan dan kehancuran kesepakatan internasional ini.


/129