Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Pars Today
Senin

10 Juni 2019

05.10.13
948869

Transformasi Timur Tengah 9 Juni 2019

Transformasi Timur Tengah pekan lalu diwarnai oleh sejumlah isu penting di antaranya statemen ulama Sunni Lebanon menyatakan Suriah berhasil menggagalkan rencana jahat Israel, dan militer Israel yang disiagakan di perbatasan Lebanon-Suriah.

(ABNA24.com)  Transformasi Timur Tengah pekan lalu diwarnai oleh sejumlah isu penting di antaranya statemen ulama Sunni Lebanon menyatakan Suriah berhasil menggagalkan rencana jahat Israel, dan militer Israel yang disiagakan di perbatasan Lebanon-Suriah.

Isu lain mengenai pernyataan juru bicara kementerian luar negeri Qatar bahwa Dewan Kerja Sama Teluk Persia terancam bubarpara pemukim Zionis yang eksodus dari perbatasan Jalur Gaza,  pemuda 18 tahun Saudi yang terancam hukuman mati, hasil investigasi Fujairah bukti UEA tak mengenali musuh, pernyataan mantan pejabat Pentagon bahwa Saudi tidak mampu mengoperasikan senjata AS, pasukan Yaman berhasil menembus perbatasan Najran, dan drone Yaman gempur bandara Jizan Saudi.

Qatar: Dewan Kerja Sama Teluk Persia Terancam Bubar !

Lulwah Rashid Al Khater , Juru bicara kementerian luar negeri Qatar menyebut Dewan Kerja Sama Teluk Persia (P-GCC) terancam bubar dengan berlanjutnya sanksi terhadap Doha yang memasuki tahun kedua.

Pada 5 Juni 2017, Arab Saudi yang diikuti Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dan melancarkan sanksi ekonomi bersama blokade jalur udara, darat dan laut negara tetangganya ini dengan dalih Doha mendukung terorisme.

Persengketaan antara Arab Saudi dan QatarJuru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Lulwah Rashid Al Khater hari Rabu (5/6) mengatakan, negara-negara yang menjatuhkan sanksi terhadap Qatar hingga kini gagal meraih tujuannya.

"Kebijakan Doha saat ini tidak akan bergantung kepada empat negara yang menjatuhkan sanksi, jika mereka membuka hubungan kembali," ujar Al Khater.

Sebelumnya, Perdana Menteri Qatar, Abdullah bin Nasser bin Khalifa Al Thani di akun Twitternya menegaskan dialog dan perundingan sebagai satu-satunya solusi untuk menyelesaikan krisis di kawasan pesisir Teluk Persia

Ulama Sunni Lebanon: Suriah Gagalkan Rencana Jahat Israel

Ketua Perhimpunan Ulama Perlawanan Lebanon mengatakan, kemenangan pasukan pemerintah Suriah atas teroris Takfiri dan Daesh, telah menggagalkan rencana jahat rezim Zionis Israel dan Amerika Serikat di kawasan.

Kantor berita resmi Suriah, SANA (7/6/2019) melaporkan, Syeikh Maher Hammoud, Jumat (7/6) menekankan urgensi berlanjutnya perang melawan teroris dan mendesak agar semua celah yang memungkinkan teroris muncul, ditutup rapat.

Sehubungan dengan aksi teror terbaru di Tripoli, Lebanon, Syeikh Maher Hammoud menuturkan, perang melawan terorisme di Lebanon membutuhkan kerja sama dan koordinasi di antara seluruh pihak yang berkepentingan.

Dalam serangan teror Senin lalu di kota Tripoli terhadap aparat keamanan Lebanon, empat petugas keamanan tewas dan empat lainnya terluka.

Militer Israel Disiagakan di Perbatasan Lebanon-Suriah

Surat kabar Al Sharq Al Awsat mengabarkan, baru-baru ini militer rezim Zionis Israel disiagakan di perbatasan Lebanon.

Surat kabar Al Sharq Al Awsat (7/6/2019) melaporkan, militer Israel disiagakan di perbatasan utara Lebanon dan wilayah Jabal Al Syeikh yang berbatasan dengan Suriah.

Sejumlah pasukan Israel juga sudah dipindahkan ke daerah pertanian Sheeba di timur laut Lebanon untuk mengawasi pergerakan pasukan Hizbullah.

Kantor berita resmi Lebanon, NNA mengabarkan, buldoser-buldoser Israel sudah membangun parit di bagian yang didudukinya di kota Al Abbasiyah dan tentara rezim terus melakukan patroli di sepanjang daerah pertanian Sheeba hingga Al Ghajar.

Para Pemukim Zionis Eksodus dari Perbatasan Jalur Gaza

Para pemukim Zionis yang tinggal di daerah perbatasan Jalur Gaza memutuskan pindah ke tempat lain dengan alasan keamanan.

Seperti dilansir situs Palestine al-Yawm, Jumat (7/6/2019), setidaknya 10 keluarga pemukim Zionis di perbatasan Gaza telah mengumumkan niat mereka untuk meninggalkan daerah itu sebelum musim panas tahun ini.

Mereka sudah menetap di perbatasan Gaza selama satu tahun terakhir, dan sekarang ingin pindah ke tempat lain karena meningkatnya bentrokan dalam beberapa bulan terakhir.

Keputusan itu telah memicu kekhawatiran Dewan Regional Sha'ar Hanegev bahwa itu bisa menjadi awal dari eksodus massal dari wilayah tersebut.

Sejumlah roket mendarat di daerah pemukiman Zionis, Nativot, Ashkelon, dan Sha'ar Hanegev selama bentrokan terbaru antara militer rezim Zionis dan pasukan pejuang Palestina.

Pemuda 18 Tahun Saudi Terancam Hukuman Mati

Arab Saudi sedang mencoba mengeksekusi seorang anak berusia 18 tahun atas tuduhan "keanggotaannya di organisasi teroris."

Seperti dilaporkan televisi al-Alam, Sabtu (8/6/2019), sekelompok pengacara menyampaikan kekhawatiran atas putusan eksekusi mati yang bakal dikeluarkan oleh pengadilan Saudi terhadap pemuda dari kota Qatif tersebut.

Murtaja al-Qureiris ditangkap pada usia 14 tahun dengan alasan yang tidak berdasar. Sejak ditahan ia dikenal sebagai tahanan politik termuda di Arab Saudi.

Pengadilan Saudi mengatakan Murtaja al-Qureiris ikut menghadiri upacara pemakaman kakaknya, Ali al-Qureiris yang ditembak mati oleh pasukan keamanan Saudi pada 2011 lalu.

Lembaga-lembaga HAM internasional sejak dulu menyuarakan kekhawatiran mereka terkait kondisi penahanan Murtaja al-Qureiris dan penyiksaan berat yang ia terima di sel isolasi. Sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman berkuasa, ratusan aktivis, ulama, dosen dan pengamat ekonomi Saudi ditangkap dan dijebloskan ke penjara.

Pasukan Yaman Tembus Perbatasan Najran, Saudi

Menteri Pertahanan Yaman mengatakan, pasukan negara ini sekarang sudah sampai di lokasi yang berjarak tidak jauh lagi dari Najran dan bandara kota ini.

Surat kabar Al Quds Al Arabi (7/6/2019) melaporkan, Menhan Yaman, Mayjen Mohammad Nasser Al Atefi, Jumat (7/6) saat melakukan peninjauan ke beberapa wilayah yang dikuasai pasukan negara itu di Saudi menuturkan, militer dan komite rakyat Yaman sampai kapanpun tidak akan pernah berhenti melindungi tanah airnya.

Baru-baru ini militer Yaman mengumumkan telah merebut kontrol 20 markas pasukan Saudi dalam sebuah operasi di Najran, selatan Saudi.

Sejumlah media Arab Saudi mengabarkan, berdasarkan laporan staf informasi perang Saudi, jumlah tentara negara ini yang tewas dalam serangan balasan Yaman di Jizan, Najran dan Asir, hanya dalam waktu dua hari, mencapai 70 orang.

Stasiun televisi Alalam, Sabtu (8/6/2019) melaporkan, menurut keterangan media Saudi, jumlah tentara Saudi yang tewas dan terluka jauh lebih besar dari yang diberitakan, pasalnya Riyadh berusaha menutupi kerugian akibat agresi militer ke Yaman, dari rakyatnya.

Dalam beberapa hari terakhir, militer dan komite rakyat Yaman berhasil merebut 20 markas pasukan Saudi di Provinsi Najran di selatan Saudi dan semakin mendekati perbatasan Najran.

Drone Yaman Gempur Bandara Jizan Saudi

Militer dan komite rakyat Yaman menyerang bandara Jizan di selatan Arab Saudi dengan sejumlah pesawat tanpa awak, Qasef K-2.

Mehr News, Sabtu (8/6/2019) mengutip televisi Al Masirah melaporkan, serangan tersebut menargetkan peluncur-peluncur drone yang biasa digunakan Saudi untuk menyerang Yaman.

Unit drone militer dan komite rakyat Yaman dalam beberapa minggu terakhir, beberapa kali melancarkan serangan drone ke bandara Jizan, Saudi.

Beberapa bulan kebelakang, markas pasukan koalisi Saudi di sejumlah wilayah negara itu juga berulangkali menjadi sasaran serangan pesawat tanpa awak Yaman.



/129