Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Pars Today
Kamis

30 Mei 2019

07.30.03
945390

Palestina Masih Tetap Prioritas Isu Dunia Islam

Jumat terakhir di bulan suci Ramadan atas prakarsa Imam Khomeini, pendiri Republik Islam Iran ditetapkan sebagai hari Quds sedunia.

(ABNA24.com) Jumat terakhir di bulan suci Ramadan atas prakarsa Imam Khomeini, pendiri Republik Islam Iran ditetapkan sebagai hari Quds sedunia.

Pawai akbar hari Quds sedunia tahun ini akan digelar Jumat 31 Mei 2019 secara serentak di Iran dan berbagai negara dunia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Sayid Abbas Mousavi hari Selasa menjelang peringatan hari Quds sedunia mengatakan isu Palestina sebagai bagian dari dunia Islam sampai saat ini belum terselesaikan mengingat pengaruh Amerika dan kelalaian sejumlah negara kawasan.

Seraya menjelaskan bahwa Iran menilai Palestina sebagai isu utama dunia Islam, Mousavi mengungkapkan, di hari Quds sedunia tahun ini seluruh pecinta kebebasan di seluruh dunia akan meneriakkan pembebasan Quds.

Konspirasi Amerika dan kubu arogan dunia terhadap bangsa Palestina telah berlangsung lebih dari 70 tahun. Pemerintah Amerika saat ini yang dipimpin Donald Trump bukan saja tidak terkecualikan dari proses ini, namun melalui angan-angannya berencana menjalankan konspirasi baru dengan kedok konspirasi abad. Baru-baru ini Deplu Amerika menyebut konspirasi abad sebagai langkah baru di Timur Tengah.

Namun begitu sangat jelas esensi konspirasi ini adalah rencana lama yang hanya diubah di luarnya.

Mousavi terkait rencana AS-Zionis kesepakatan abad mengatakan, meski prediksi menunjukkan bahwa isu kesepakatan abad pasti mandul, namun bagaimanapun juga harus waspada dalam masalah ini.

Indikasi menunjukkan bahwa rencana Trump kesapakatan abad akan ditindaklanjuti secara bertahap.

Meski selama satu tahun lalu sejumlah upaya negara-negara Arab untuk mengiringi Israel di bidang ini akan diresmikan, namun sampai saat ini masih banyak kendala serius bagi AS dan Israel untuk melaksanakan kesepakatan abad.

Khaled Qadoumi, wakil Hamas di Tehran dalam sebuah analisanya terhadap kesepakatan abad mengatakan, "Saya tidak berpikir jika akan ada penundaan, karena mereka telah mulai mempersiapkan rencana ini dan secara praktis mereka juga telah mengambil tindakan di mana relokasi ibukota dan kedubes ke Quds, represi terhadap muqawama dan lainnya merupakan contoh dari tindakan ini yang mereka lakukan di bawah kesepakatan abad."

Nasser Abu Sharif, anggota Jihad Islam Palestina juga meyakini bahwa aneksasi Quds akan tertunda, namun selama beberapa bulan kedepan rencana aneksasi ini akan dilaksanakan. Oleh karena itu, rezim Zionis Israel dan AS menekan lebih keras kepada muqawama dan negara-negara besar kawasan terutama yang berada di poros muqawama dan yang menentang kesepakatan abad.

Sabah Zanganeh, analis isu-isu dunia Islam dan Palestina dalam sebuah analisanya terkait relavansi represi AS terhadap Iran dengan pengumuman kesepakatan abad mengatakan, "Sepertinya seluruh upaya terbaru Amerika Serikat di sektor militer dan keamanan di Teluk Persia dan Timur Tengah bukan semata-mata untuk mempengaruhi Iran, tapi Gedung Putih berusaha melalui langkahnya ini berusaha untuk menyelaraskan aksi-aksi perubahan dan pengaruh dengan tujuannya di Asia Barat dan di antaranya adalah JCPOA, kemampuan rudal Iran  dan sebagian lain berhubungan dengan kesepakatan abad."

Dengan asumsi ini, kini ada dua jalan. Pertama menyerah dan kedua melanjutkan resistensi melawan konspirasi AS.

Di kondisi saat ini kawasan, pastinya peringatan hari Quds sedunia membawa pesan penting demi menguji poros muqawama. Menurut perspektif ini, Jumat terakhir di bulan suci Ramadan bukan hari biasa. Khususnya slogan peringatan hari Quds sedunia yang ditetapkan oleh Ramadan Sharif, ketua staf intifada dan Quds Dewan Koordinasi Syiar Islam adalah Hari Quds Sedunia, Kekalahan Muqawama Abad dan Konsolidasi Cita-cita Palestina.




/129