Menurut Kantor Berita ABNA, adanya perintah pembubaran demonstran dari pihak Istana, membuat aparat keamanan menyerbu ribuan demonstran yang sedang bergerak menuju Istana Kepresidenan untuk Sudan segera membubarkan diri.
Disebutkan dalam satu bulan terakhir, beberapa kota besar di Sudan bergejolak dengan adanya aksi demonstrasi menuntut Presiden Omar al-Bashir untuk mengundurkan diri. Dilaporkan sekurang-kurangnya telah meninggal dunia sebanyak 19 orang akibat upaya aparat kepolisian meredam aksi demonstrasi. Ratusan demonstran turut dikabarkan luka-luka.
Gelombang protes yang dimulai pada 19 Desember disebutkan karena memburuknya perekonomian negara itu. Al-Bashir - yang berkuasa sejak tahun 1989 - berjanji untuk melakukan reformasi ekonomi di tengah meningkatnya aksi protes atas kenaikan harga dan krisis bahan pokok.
