Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : LI/ABNA
Minggu

16 Oktober 2016

19.13.49
785954

Nigeria:

Kelahiran Bayi di Hari Asyura, yang Tidak Bisa Lagi Melihat Ayahnya

Ja’far Ali, warga Syiah yang syahid di hari Asyura itu, dibunuh tepat di hari kelahiran anaknya. Musibah Asyura menjadi berlipat ganda bagi istri Ja’far Ali. Di satu sisi, dia berduka atas peringatan syahadah Imam Husain as, dan di sisi lain, dia bersedih atas kematian suami dan kelahiran anak yang tak akan pernah bertemu ayahnya.

Menurut Kantor Berita ABNA, rabu (12/10) warga Syiah Nigeria diserang militer Nigeria dan kelompok radikal yang berafiliasi ke rezim Saudi pada saat mengadakan peringatan Asyura. Sejak malam Asyura, militer Nigeria telah mengepung masjid Syiah di Kaduna. Mereka menghujani para peserta majlis duka Imam Husain dengan peluru.

Selain di Kaduna, para ekstremis Wahabi juga menyerang rombongan peringatan duka Asyura di Kanu dan Sokoto. Menurut laporan, sedikitnya 13 orang gugur di berbagai titik negara ini. Di Kanu, kelompok radikal antek rezim Saudi ini menyerang warga Syiah dengan batu dan pentungan. Akibatnya, satu orang tewas dan 20 orang lain terluka.

Ja’far Ali, warga Syiah yang syahid di hari Asyura itu, dibunuh tepat di hari kelahiran anaknya. Musibah Asyura menjadi berlipat ganda bagi istri Ja’far Ali. Di satu sisi, dia berduka atas peringatan syahadah Imam Husain as, dan di sisi lain, dia bersedih atas kematian suami dan kelahiran anak yang tak akan pernah bertemu ayahnya.

Sang ibu yang tabah ini menamakan bayinya sama dengan nama ayahnya. Para saksi mata mengatakan, serangan militer dan kelompok Wahabi begitu brutal, sehingga jumlah korban jiwa dan luka terus bertambah.

Tekanan atas pendukung Gerakan Islam Nigeria dimulai sejak Desember lalu, yang ditandai dengan penyerangan militer ke warga Syiah dan Husainiyah Baqiyyatullah di kota Zaria. Ratusan korban jiwa jatuh dalam serangan ini. Syekh Ibrahim Zakzaky, pemimpin Gerakan Islam Nigeria, ditangkap bersama istrinya. Mereka lalu dibawa ke tempat yang tak diketahui.

Diberitakan bahwa Syekh Zakzaky kehilangan salah satu matanya akibat tembakan peluru. Matanya yang lain juga dalam kondisi mengkhawatirkan. Jika tak segera ditangani, bisa jadi ia menjadi buta sepenuhnya.

Pihak pemerintah negara bagian Kaduna telah menyatakan Gerakan Islam Nigeria sebagai organisasi ilegal. Orang yang bekerjasama atau menjadi anggota organisasi ini diancam dengan hukuman penjara dan denda.