Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ABNA
Jumat

16 September 2016

23.07.46
779526

Berita Olahraga:

Terinspirasi Atlit Pemanah Iran, Perempuan Brasil Ganti Nama Anaknya Menjadi Zahra

“Kekaguman saya sampai mengilhami saya untuk memberikan nama Zahra ke putri saya. Namun saya ragu, karena nama Zahra masih sangat asing di Brasil. Namun hari ini, saya akan mengganti nama putri saya menjadi Zahra. Nama Zahra begitu sangat istimewa dan menakjubkan bagi saya.”

Menurut Kantor Berita ABNA, keberhasilan Zahra Ne’mati atlit pemanah asal Iran menggondol medali emas pada pentas olahraga Paralimpiade 2016 di Rio de Janeiro Brasil dicabang Panahan menginspirasi seorang warga Brasil untuk mengganti nama putrinya menjadi Zahra.

Pada hari ketujuh penyelenggaraan pentas olahraga internasional untuk penyandang cacat (disabilitas), bendera Iran berhasil berkibar lebih tinggi dari bendera China setelah Zahra Ne’mati dari Iran mengungguli rivalnya  Cun Yan Vu dari China dengan skor 6:4. Medali yang diraih atlit perempuan Iran yang berkursi roda tersebut adalah medali emas ketujuh Iran pada Paralimpiade tahun ini sekaligus mendongkrak iran ke posisi 14.

Kejadian menarik sekaligus mengharukan setelah Zahra Ne’mati dinobatkan sebagai juara, salah seorang perempuan sebaya Brasil beserta putrinya menerobos pagar pembatas dan memeluk Zahra Ne’mati sekaligus mengucapkan selamat.

Dalam keadaan penuh haru, perempuan Brasil tersebut mengaku sangat mengagumi Zahra Ne’mati. Ia berkata, “Kekaguman saya sampai mengilhami saya untuk memberikan nama Zahra ke putri saya. Namun saya ragu, karena nama Zahra masih sangat asing di Brasil. Namun hari ini, saya akan mengganti nama putri saya menjadi Zahra. Nama Zahra begitu sangat istimewa dan menakjubkan bagi saya.”

Disebutnya ia pertama kali mengenai Zahra Ne’mati ketika Iran membuat gebrakan pada acara pembukaan Olimpiade Rio 2016 dengan pertama kalinya bendera Iran dibawah atlit perempuan berkursi roda. Zahra Ne’mati memimpin tim atlit dari Iran untuk bertarung pada Olimpiade, sayang di final ia dikalahkan oleh rivalnya dari Rusia. Pada ajang Paralimpiade, Zahra Ne’mati berhasil merebut medali emas yang ditargetkannya.

Sebelumnya pada Paralimpiade di London Inggris, ia juga berhasil mempersembahkan medali emas untuk negaranya.

Ne’mati menjelaskan tentang dirinya dalam sebuah wawancara, sebuah kecelakaan mengubah hidupnya, namun kekuatan baru datang untuknya, terpancar melalui bidikan anak panah yang membuahkan keberhasilan. Ne’mati adalah seorang atlet yang menjadi inspirasi. Dalam sebuah wawancara untuk Tehran Times, ia mengatakan untuk orang-orang cacat memenangkan medali emas itu sulit. “Jadi, saya tahu saya bisa membuat dampak besar pada orang lain sebagai atlet penyandang cacat dan ini adalah kemenangan besar bagi saya. ”

Dalam memenangkan Panahan emas di London 2012 Paralympic Games, Zahra Ne’mati membuat sejarah dengan menjadi wanita Iran pertama yang memenangkan medali emas di Paralimpiade.

Keberhasilannya di London membuat dirinya menjadi sorotan media di Iran. Dimana dirinya bukan hanya mengubah pikiran orang lain tentang persepsi kecacatan namun telah menginspirasi perempuan lain untuk ambil bagian dalam olahraga.

Lahir pada bulan April tahun 1985, Nemati telah memiliki sabuk hitam Taekwondo sebelum dia terlibat dalam kecelakaan pada tahun 2004 dengan cedera tulang belakang.

Dua tahun setelah kecelakaan itu, dia terjun ke dunia memanah dan membuktikan kepada semua orang bahwa ketebatasan tidak menjadi penghambat. Enam bulan setelah itu ia mengambil bagian dalam Kejuaraan Nasional, bersaing bersama pemanah lainnya. Dia kemudian diundang untuk bergabung dengan tim nasional panahan dan telah memenangkan medali di setiap Kejuaraan.