Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ABNA
Minggu

11 September 2016

19.20.57
778417

Protes Seniman kepada Arab Saudi Terkait Pengelolaan Haji

Bentuk protes dan rasa prihatin sejumlah seniman dari berbagai negara yang dituangkan dalam karya seninya. Menurut mereka, jamaah haji yang meninggal dunia di Haramain selama dalam proses hajinya disebabkan oleh ketidakbecusan otoritas Arab Saudi dalam mengelola pelaksanaan haji.

Menurut Kantor Berita ABNA, haji adalah rukun kelima Islam yang wajib dilakukan setiap muslim yang telah memiliki kemampuan, baik materi, ruhiyah maupun fisik. Haji merupakan syiar Islam yang terbesar mengingat ritual haji menghimpun jutaan umat Islam dari berbagai belahan dunia untuk berada disatu tempat disaat bersamaan. Haji menghimpun semua ritual dan ibadah-ibadah utama Islam, mulai dari tauhid, tafakkur, tilawah, jihad, pengorbanan, shalat, doa, infaq, berkurban, tawaf, zikir, munajat dan ziarah.

Setiap muslim sangat mendambakan untuk bisa turut larut dalam lautan manusia yang bertawaf mengililingi rumah Allah di jantung kota Mekah al Mukarramah. Bagi mereka yang berada di negeri yang jauh, harus menabung bertahun-tahun untuk bisa mengumpulkan bekal buat perjalanan ke tanah suci. Tidak jarang, mereka yang menunaikan haji telah berusia lanjut karena lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan bekal dan dana haji.

Namun sangat disayangkan, jika dibandingkan dengan kota-kota suci agama-agama lain, kota Mekah adalah kota yang paling mematikan.  Dalam kurun 40 tahun terakhir, prosesi haji setiap tahunnya memakan korban dari jamaah haji. Total lebih dari 10 ribu jamaah haji dengan kasus yang berbeda-beda telah kehilangan nyawa selama musim haji di tanah suci. Di kota-kota lainnya, dengan menumpuknya jutaan massa manusia di hari yang sama dalam rangka memperingati hari suci keagamaan seperti di Karbala, Masyhad, Qom, Daka, Vatikan dan kota-kota di India, namun tidak sebagaimana di Mekah, di kota-kota tersebut sepi dari pemberitaan bahwa ada jamaah yang meninggal massal pada festival-festival keagamaan yang terselengggara di kota-kota tersebut.

Meski banyak menelan korban jiwa setiap tahunnya, Arab Saudi sebagai pengelola penyelenggaraan haji tidak memiliki upaya sedikitpun untuk mencegah terulangnya kembali peritiswa-peristiwa memilukan yang merenggut nyawa dari tamu-tamu Allah. Bahkan tragedi Mina yang terjadi tahun lalu, tercatat sebagai tragedi yang paling banyak memakan korban jiwa.

Tidak sedikit protes dan kecaman dialamatkan kepada Raja Arab Saudi yang mengklaim diri sebagai pelayan dua kota suci (Haramain), baik dilakukan oleh perkumpulan ulama-ulama Islam, pemimpin-pemimpin negara, aktivis HAM, maupun oleh para seniman.

Telah berkali-kali diwacanakan, khususnya sebagaimana yang digagas pemerintah Iran agar pelaksanaan haji diserahkan kepada OKI yang membentuk lembaga khusus penyelenggaraan dan pengelolaan haji, yang anggotanya delegasi dari berbagai negara muslim, bukan dimonopoli secara sepihak oleh Arab Saudi sendiri yang terbukti gagal melayani jamaah haji secara maksimal.

Berikut ini bentuk protes dan rasa prihatin sejumlah seniman dari berbagai negara yang dituangkan dalam karya seninya. Menurut mereka, jamaah haji yang meninggal dunia di Haramain selama dalam proses hajinya disebabkan oleh ketidakbecusan otoritas Arab Saudi dalam mengelola pelaksanaan haji.

بنای هنری یادبود بر آرامگاه شهدای جمعه خونین حج ۱۳۶۶ ــ بهشت‌ زهرا ــ تهران