Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Iqna
Minggu

1 Mei 2016

01.34.48
751142

Qari Al-Qur'an Asal Lebanon:

Musabaqoh Iran; Kesempatan untuk Menjawab Isu Ketidakpedulian Syiah terhadap Al-Quran

Hussein Hamdan, juri internasional Al-Quran dengan mengisyaratkan kehadiran sejumlah para qori, hafiz dan juri Ahlisunnah dalam musabaqoh internasional Al-Quran Iran, menyebut peristiwa agung Qurani ini sebagai kesempatan untuk menjawab isu ketidakpedulian Syiah terhadap Al-Quran.

Menurut Kantor Berita ABNA, Hussein Hamdan, qori Lebanon dan juri internasional musabaqoh Al-Quran saat wawancara dengan IQNA tentang isu ketidakpedulian Syiah terhadap Al-Quran yang dilontarkan oleh sebagian para pembenci mengatakan, isu-isu ini benar-benar keliru dan tidak riil, karena Iran sekarang ini merupakan tonggak aktivitas, musabaqoh dan program-program Qurani di dunia Islam dan sudah bertahun-tahun telah menulis buku-buku dan riset bernilai dalam kancah Al-Quran di Iran.

"Orang yang telah melontarkan ketidakpedulian Syiah terhadap Al-Quran bukanlah muslim dan tidak memiliki pengetahuan terhadap komunitas Qurani Iran dan sejatinya, Islam yang telah mereka anut adalah Islam ala Amerika,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Hussein Hamdan dengan menegaskan urgensitas khusus terhadap Al-Quran dan aktivitas-aktivitas Qurani di Republik Islam Iran mengatakan, dalam sepanjang tahun telah diselenggarakan beragam program dan aktivitas-aktivitas Qurani di tingkat domestik dan internasional di Iran, dan diantaranya adalah kompetisi internasional Al-Quran.

Juri internasional Al-Quran ini menegaskan, dengan kemenangan revolusi Islam dan kebebasan Iran dari cengkraman penjajah Inggris, Amerika dan Israel, Iran mampu berubah menjadi panji aktivitas-aktivitas Qurani di dunia dan menjadi negara-negara aktif dalam kancah ini serta menunjukkan kesiapan negara tersebut untuk menyelenggarakan musabaqoh internasional Al-Quran ke-33 dan kemajuan Iran dalam kancah ini.

Qori terkemuka Lebanon ini lebih lanjut mengisyaratkan urutan para qori dan hafiz terkemuka Al-Quran di Iran pasca kemenangan revolusi Islam dan mengatakan, partisipasi para pengikut pelbagai mazhab Islam dalam fenomena internasional Al-Quran Iran termasuk salah satu kriteria penting musabaqoh ini dan sebagaimana yang kita lihat setiap tahunnya, banyak sekali para hafiz, qori dan mufassir terkemuka Al-Quran dari seluruh penjuru dunia Islam dan delegasi dari negara-negara non muslim yang dihuni oleh minoritas muslim hadir dalam acara tersebut.

Lebih lanjut ia mengisyaratkan isu ketidakpedulian Syiah terhadap Al-Quran oleh sebagian para pendengki dan mengatakan, ucapan dan isu-isu yang dilontarkan untuk merusak citra Iran, kesemuanya adalah dusta dan tidak berdasar dan para pengklaim isu ini adalah musuh umat Islam dan Islam mereka adalah Islam ala Yahudi dan Amerika dan mereka sama sekali tidak tahu tentang Al-Quran.

Lebih lanjut, Hussein Hamdan mengisyaratkan bahwa Iran telah menempuh rute yang sangat panjang untuk sampai pada tingkat kemajuan dalam musabaqoh internasional. "Iran selama bertahun-tahun dengan mengundang para qori dan juri besar dari negara-negara Arab dan Islam mampu merubah kompetisi internasionalnya menjadi musabaqoh terbaik Al-Quran dalam tingkat dunia,” ucapnya.

Di penghujung ia mengatakan, di Iran, semua pengikut mazhab Islam dan bahkan para non muslim baik umat Kristen, Yahudi dan pengikut ajaran-ajaran lainnya mendapatkan penghormatan dan nilai-nilai tinggi, dimana implementasi praktis ini merupakan pesan Al-Quran dalam masyarakat negara ini.