Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Takfiri
Selasa

25 November 2014

20.26.35
654050

Ulama Ahlus Sunnah Chabahar:

Takfiri Lahir dari Ketidakpatuhan terhadap Ulama

Keberadaan gerakanTakfiri yang anti kemanusiaan lahir dari penyimpangan dan pembangkangan terhadap fatwa-fatwa ulama yang sebenarnya.

Menurut Kantor Berita ABNA, Syaikh Maulana Abdul Rahman Mulla Za'i dalam ucapannya yang disampaikan dalam Konferensi Internasional Gerakan Ekstrimisme dan Takfiri dalam Pandangan Ulama Islam yang berlangsung di kota Qom, Republik Islam Iran selama dua hari ahad-senin [23-24/11] yang dihadiri 350 ulama dari 80 negara menegaskan keberadaan gerakanTakfiri yang anti kemanusiaan lahir dari penyimpangan dan pembangkangan terhadap fatwa-fatwa ulama yang sebenarnya.

Ulama Sunni yang berasal dari Chabahar Iran tersebut lebih lanjut menambahkan, “Pengaruh ambisi dan gila terhadap kekuasan dan harta telah menyebabkan manusia menjadi tidak lagi berpikir jernih dan bergabung dalam kelompok takfiri ataupun mendukung gerakan meraka. AS, Inggris dan Zionis yang bagai memancing di air keruh turut memperparah masalah. Tujuan utama musuh Islam dengan memecah belah kaum muslimin adalah untuk menguasai dan menjajah negeri-negeri muslim.”

“Faktor lainnya, adalah sikap acuh tak acuh terhadap kelompok yang memperalat nama Islam. Sikap permisifisme dan acuh terhadap masa depan Islam ini akan semakin memperkuat kebangkitan gerakan tafiri. Dibulan Muharram ini umat Islam seharusnya banyak mengambil pelajaran dari kebangkitan Imam Husain yang meninggikan semanngat perjuangan Islam untuk tidak tunduk pada kesewenang-wenangan.” Tambahnya.

Syaikh Maulana Abdul Rahman Mulla Za'I menambahkan lagi, “Kelompok takfiri dengan aksi-aksi kekerasan mereka tidaklah pantas mengatasnamakan perjuangan Islam, sebab Nabi Saw dalam dakwahnya sanngat mementingkan kasih sayang terlebih lagi beliau adalah pembawa rahmat bagi seluruh sekalian alam.”

“Fatwa seyogyanya hanya dikeluarkan oleh mufti, marja dan mujtahid, tidak oleh sembarang orang. Karenanya menurut Ahlus Sunnah fatwa yang menyerukan kekerasan dan mendukung gerakan takfirisme adalah fatwa yang bukan hanya tidak layak untuk diikuti, tapi juga haram. Kami Ahlus Sunnah di Iran menyatakan kesetiaan dan ketaatan kepada pemimpin tertinggi Republik Islam Iran, Ayatullah Sayyid Ali Khamanei dalam masalah politik demi menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.” Tutupnya.