Menurut laporan Kantor Berita Ahlul Bait, ABNA berkaitan dengan karya seni ini, Mahmud Farsjiyan menyatakan: Papan ini merupakan bagian kedua dari karya “penjamin kijang” dimana masa melukisnya memakan waktu satu tahun dan empat bulan.
Beliau juga menjelaskan bahwa beliau sangat cinta terhadap Imam Ridha (as) dan keluarga Ahlul bait (as) lainnya. Papan lukisan ini dibuat karena dorongan cinta kepada Imam Ridha (as) dan saya menghadiahkannya kepada museum Imam Ridha di kota suci Masyhad, tegasnya.
Seniman ini sebelumnya telah menghadiahkan 12 karya berharga kepada museum tersebut, di antaranya “hari kelima penciptaan”, “sore Asyura”, “yatim kecil Ali”.
Farsjiyan mengatakan bahwa beliau mendapatkan keberkahan dari Imam Ridha. Saat saya merancang gambar makam Imam Ridha (as), tangan kanan saya yang memang sejak semula mengalami gangguan otot dimana bila tidak dipakai bekerja maka akan lumpuh tiba-tiba sembuh, kenangnya.
Papan “penjamin kijang” menggambarkan beberapa kijang yang karena takut ditangkap pemburu maka mereka berlindung kepada Imam Ridha (as) dan si pemburu saat melihat kebesaran dan wibawa sang Imam maka ia mematahkan busur panahnya dan tidak jadi berburu.