Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, komite perlawanan Palestina, sebagai tanggapan atas serangan balasan IRGC terhadap posisi Zionis di wilayah Palestina yang diduduki, mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan bahwa mereka mengucapkan selamat atas tanggapan Iran terhadap agresi penjajah terhadap konsulat Iran di Damaskus tersebut.
Dalam pernyataan tersebut disebutkan bahwa tanggapan Iran terhadap kejahatan rezim Zionis adalah dalam kerangka pembelaan diri Iran dan hak yang tidak dapat dicabut dari Republik Islam Iran, yang dijamin oleh semua hukum dan aturan internasional.
Komite Perlawanan Palestina lebih lanjut menekankan: “Saat ini kita berada dalam realitas baru dan momen bersejarah dan mulia yang diciptakan oleh Badai Al-Aqsa.”
Serangan rudal dan drone besar-besaran oleh Korps Pengawal Revolusi Islam Iran terhadap sasaran di berbagai wilayah wilayah pendudukan terjadi pada tengah malam Minggu (14/4).
Operasi yang diberi nama "Vadah Sadiq" ini merupakan respon terhadap serangan tentara Israel terhadap gedung konsulat negara kita di Damaskus, di mana Jenderal Mohammad Reza Zahedi, komandan penasihat Iran di Suriah dan Lebanon, bersama dengan 6 rekannya terbunuh.
Dalam operasi ini, banyak drone dan rudal jelajah diluncurkan ke wilayah pendudukan pada gelombang pertama, dan pada gelombang berikutnya, sejumlah besar rudal balistik jarak jauh Iran ditembakkan ke sasaran.
Gambaran rudal balistik yang mengenai sasarannya secara berurutan dan akurat serta pengakuan media Israel atas penghancuran pangkalan udara rezim ini di gurun Negev menunjukkan peralatan dan kemampuan taktis Iran serta ketidakmampuan sistem pertahanan rezim Zionis untuk menghadapinya.