Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Minggu

7 April 2024

14.24.15
1449753

Media Zionis: Netanyahu Bawa Israel Menuju Kehancuran

Berlanjutnya agresi militer rezim Zionis di Jalur Gaza setelah lebih dari 180 hari yang tidak membuahkan hasil bagi Israel, memicu banjir kritik yang semakin deras terhadap kinerja kabinet rezim Zionis yang dipimpin Benjamin Netanyahu.

Surat kabar Zionis Ha'aretz dalam sebuah laporan mengungkapkan enam bulan telah berlalu sejak dimulainya perang melawan Jalur Gaza, dan situasi di Israel semakin memburuk.

"Kita harus mengakhiri perang dan mengembalikan tawanan kita yang disandera Hamas," tulis Haaretz.

"Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus diberhentikan," tegas media Zionis ini.

Haaretz menekankan dalam laporannya bahwa setelah setengah tahun dan berlanjutnya serangan terhadap Gaza, tujuan yang telah diumumkan sebelumnya belum tercapai. Selama enam bulan ini, tidak ada tahanan yang kembali ke rumahnya, dan Hamas belum dikalahkan.

Dalam kelanjutan laporan tersebut disebutkan bahwa 1.500 orang tewas dan ratusan ribu pasukan cadangan Israel harus menanggung biaya perang ini. Oleh karena itu, militer Israel harus meninjau kembali kinerjanya karena kecil kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai.

Kegagalan kabinet Israel tidak hanya terjadi di Gaza, tetapi juga di front utara. Tidak ada harapan untuk menyelesaikan situasi di wilayah ini dan memukul mundur Hizbullah sehingga Israel dapat kembali ke utara.

Media-media ini mengakui bahwa situasi di Israel telah memburuk dari segala sisi sejak 7 Oktober tahun lalu hingga saat ini.

"Kita menyaksikan keruntuhan diplomatik, ekonomi dan masalah keamanan, sosial dan politik di Israel. Setelah enam bulan perang, Israel telah kehilangan seluruh legitimasinya dan menjadi lebih terisolasi dibandingkan sebelumnya serta terancam terkena sanksi dan tindakan hukum terhadap para pejabatnya," papar Haaretz.

Media Zionis ini menekankan, pemerintah Netanyahu lebih suka memberikan tekanan militer pada proses negosiasi dengan dalih bahwa setiap kali tekanan terhadap Hamas meningkat, kondisi gerakan ini menjadi lebih fleksibel, namun strategi ini gagal. Jumlah tentara yang tewas sejak awal perang mencapai 604 orang.

Sebelumnya, mantan Perdana Menteri rezim Zionis, Ehud Olmert, menyerukan segera dihentikannya perang di Gaza dan pemulangan para tahanan Israel yang ditahan di Gaza, serta menegaskan bahwa dalam hal ini akan menyebabkan pencapaian Israel akan jauh lebih besar daripada apa yang dicapai Israel dengan kelanjutan perang.

Ia menegaskan, Netanyahu tidak melanjutkan perang untuk menyelamatkan tahanan Israel, melainkan ingin menyelamatkan dirinya sendiri.

Mantan perdana menteri rezim Zionis ini menambahkan bahwa perang ini tidak dapat mencapai tujuan yang ditentukan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.(PH)