Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Kamis

4 April 2024

14.07.58
1449026

Wajah Manusia tapi Hati Binatang, Mayat Hidup Menurut Al Quran

Hujatulislam Naser Rafiei, salah seorang pakar agama, membahas tafsir ayat-ayat Surah Ar Rum, bertepatan dengan bulan suci Ramadan kali ini.

Ia mengatakan, "Allah SWT, di dalam Al Quran, berfirman sebagian manusia ketika mendapatkan kenikmatan akan melampaui batas, dan membangkang, dan ketika kenikmatan itu dicabut, mereka akan mengingkari Tuhan. Dunia terkadang berpihak kepada kita, dan terkadang merugikan kita, maka tidak benar ketika ia menguntungkan lalu kita tidak bersyukur,
dan ketika merugikan, maka kita ingkar."
 Hujatulislam Rafiei, menerangkan, "Alama semesta ini mengalami naik-turun, dan pasang-surut. Berdasarkan keterangan ayat-ayat suci Al Quran, Nabi Ayub as, Nabi Yahya as, dan Nabi Zakaria as, menanggung derita yang sangat berat, tapi tetap bersabar." Di bagian lain paparannya, Hujatulislam Rafiei, menjelaskan ayat lain dari Al Quran, "Allah SWT berfirman kepada Nabi, Engkau tidak bisa berbicara dengan orang-orang mati, beberapa ahli tafsir meyakini bahwa maksudnya adalah mereka yang mati hati dan nuraninya." Menurutnya, Allah SWT di dalam Al Quran berfirman, setiap orang yang melakukan amal saleh maka ia akan dianugerahi hidup yang bersih yaitu hatinya hidup. "Imam Ali bin Abi Thalib as, berkata, sebagian orang mati, bergerak, wajah mereka, wajah manusia, tapi hati mereka, hati binatang, hidup mereka seperti binatang. Di dalam Al Quran, hidup juga diartikan sebagai kiamat. Al Quran berfirman, di akhirat sebagian manusia berkata, seandainya saja kami mengirim sesuatu untuk hidup,"
imbuhnya. Hujatulislam Rafiei melanjutkan, sebagian orang memiliki mata tapi tidak melihat, memiliki telinga tapi tidak mendengar, artinya mereka tidak memahami apa yang engkau katakan. Pakar agama ini menuturkan, Allah SWT di dalam Al Quran, mengucapkan salam kepada Nabi Nuh as, dan Nabi Ibrahim as, sementara Tuhan tidak mengucapkan salam kepada orang mati. Ini membuktikan bahwa nabi-nabi hidup di alam barzakh. 
"Selepas Perang Badar, Nabi Muhammad SAW, berbicara dengan mayat-mayat musuh, dan bersabda, apakah kalian menyaksikan janji Ilahi ? Sebagian orang memprotes dan berkata, tidak mungkin berbicara dengan orang mati. Nabi Muhammad SAW bersabda, saat ini mereka lebih memahami apa yang aku katakan daripada kalian," paparnya. Guru akhlak ini kemudian mengutip Hikmah 130 dari buku Nahjul Balaghah, Imam Ali, dan mengatakan, "Di perang Shifin, saat kembali dari perang, Imam Ali, berdiri di depan pekuburan Kufah, dan di hadapan orang-orang mati berkata,
wahai penduduk tanah kesendirian dan ketakutan, jika ingin mendengar kabar dari saya, Ali, saya punya tiga kabar untuk kalian, tidak ada yang tinggal di rumah-rumah kalian, harta kekayaan kalian sudah dibagi-bagi, dan istri-istri kalian menjalani hidupnya masing-masing." Kemudian Imam Ali as, menghadap kepada para sahabatnya, dan berkata, jika Allah SWT, mengizinkan orang-orang mati ini berbicara, maka semua akan berkata, satu-satunya yang bermanfaat bagi kami di sini adalah takwa, dan menahan diri. 

342/