Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Rabu

27 Maret 2024

11.28.44
1447132

Mantan Perwira Militer Zionis:

Israel sedang Menghadapi Krisis Terburuk dalam Sejarahnya

Mantan Kepala Staf Gabungan Tentara Zionis mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rezim ini sedang menghadapi krisis terburuk sejak berdirinya.

Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, mantan Kepala Staf Gabungan rezim Zionis mengatakan bahwa rezim ini sedang menghadapi krisis terburuk sejak berdirinya. Moshe Ya'alon berkata: “Benjamin Netanyahu siap mengorbankan tahanan di Gaza demi kelangsungan politiknya.”

Mantan Kepala Staf Gabungan Tentara Zionis ini juga memperingatkan bahwa rezim ini sedang menghadapi krisis terburuk sejak berdirinya. Sebelumnya, Yair Lapid, ketua gerakan oposisi rezim Zionis, juga mengatakan bahwa kabinet ini membawa kita pada bencana ekonomi dan sosial.

Selain itu, "Noam Tifon", jenderal keamanan rezim Zionis dan mantan komandan brigade utara rezim ini, menunjukkan situasi sulit Tel Aviv di banyak bidang, dan mengkritik keras kinerja kabinet Netanyahu.

Pada tanggal 7 Oktober 2023, kelompok perlawanan Palestina melancarkan operasi Badai Al-Aqsa" dari Gaza (Palestina selatan) melawan posisi rezim Israel, dan akhirnya, setelah 45 hari pertempuran dan konflik, gencatan senjata sementara tercapai 24 November 2023. Jeda empat hari ditetapkan untuk pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel.

Jeda perang ini berlanjut selama tujuh hari, dan akhirnya pada Jumat pagi awal Desember 2023, gencatan senjata sementara berakhir dan rezim Israel melanjutkan serangannya ke Gaza.

Untuk mengkompensasi kegagalannya dan menghentikan operasi perlawanan, rezim ini telah menutup penyeberangan Jalur Gaza dan mengebom daerah tersebut.