Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Jumat

22 Maret 2024

14.15.02
1446111

Imam Khomeini, dan Bait-Bait Syair Irfani serta Cinta

Imam Khomeini, peletak dasar Republik Islam Islam Iran, tahun 1979, sejak masa mudanya sudah mulai menulis puisi, dan menciptakan karya puisi yang mengundang decak kagum para penyair.

Kumpulan puisi Imam Khomeini, terdiri dari enam bab tentang ghazal, ruba'i, kasidah, masmat, tarji-band, dan puisi-puisi yang tercecer kemudian disatukan, lalu diterbitkan pertama kali oleh Lembaga Penyuntingan dan Penerbitan Karya-Karya Imam Khomeini, dalam 438 halaman. Puisi Imam Khomeini, yang pertama kali diterbitkan adalah sebuah ghazal yang terdiri dari 14 bait, dengan tema, "Aku terperangkap tahi lalat di bibir Kekasih." Puisi-puisi Imam Khomeini, merupakan menifestasi dari perasaan, emosi, dan buah pikiran dirinya, termasuk ketika berada dalam kesendirian, dan sedang bermunajat dengan Tuhan.   

Dalam setiap bait syair Imam Khomeini, kemurnian batin para urafa (ahli Irfan) yang lurus, ketenangan batin orang-orang mukmin, dan harapan akan masa depan tanpa penindasan serta ketidakadilan, dapat dirasakan. Dari sudut pandang stilistika sastra, tingkat penggunaan kata-kata yang mencerminkan kegembiraan, dan harapan dalam puisi-puisi Imam Khomeini, jumlahnya sangat banyak. Meskipun hasil karya puisi Imam Khomeini, di masa mudanya hilang, saat terjadi penggerebekan petugas Savak (polisi rahasia Rezim Shah Pahlavi, yang dilatih Amerika Serikat dan Israel) ke rumah dan perpustakaan pribadi beliau, namun setelah kemenangan Revolusi Islam, dan karena desakan menantunya, Fatemeh Tabatabaei, Imam Khomeini kembali menulis puisi-puisinya dalam berbagai bentuk, dan naskah-naskah asli tulisan tangannya masih terjaga sampai sekarang. Puisi-puisi tersebut sampai saat ini sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa dunia, dan sudah diterbitkan. Banyak penyair kontemporer menganalisa dan memuji puisi-puisi Imam Khomeini, dan beberapa stasiun televisi nasional Eropa, menayangkan sebagian puisi beliau. Salah satu contoh puisi berisi pesan akhlak dan pendidikan Imam Khomeini seperti di bawah ini, Kita harus terbebas dari belenggu ego diriKita harus terpisah dari iblis keakuan Siapa pun yang terus disibukkan dengan setan batiniahnyaIa tidak akan pernah bisa mengikuti jejak para nabi Imam Khomeini juga menulis puisi-puisi cinta untuk istrinya. Suatu hari ia berkata, "Saya pernah pergi ke Urmiya, di sisi danau aku mulai menulis puisi untukmu (Khadijeh Saqafi, istri Imam Khomeini)." Selain itu, Imam Khomeini, juga menulis puisi tentang Sang Juru Selamat umat manusia, Imam Mahdi, yang menurut ajaran agama Islam, merupakan generasi terakhir Nabi Muhammad SAW. Imam Khomeini menganggap Imam Mahdi, sebagai rahasia eksistensi, dan rahasia dunia terpenting yang dengan perantaranya, Allah SWT, akan membebaskan umat manusia, dan dunia dari kesesatan, kerusakan, dan penindasan. Imam Khomeini, juga meciptakan banyak puisi filsafat dan religius. Puisi-puisi yang menggambarkan kedudukan tinggi Fathimah Zahra, putri Rasulullah SAW, juga banyak ditulisnya. Terkait puisi Imam Khomeini harus dikatakan bahwa kegembiraan spiritual, optimisme dan harapan hidup, bersumber dari keyakinan mendalam agama, capaian-capaian maknawi, serta daya tarik irfani Imam Khomeini. Oleh karena itu, puisi-puisi Imam Khomeini, adalah puisi-puisi bersemangat muda, energik, berpengaruh dan sarat semangat heroisme yang menunjukkan jiwa lembut dan luhur beliau, serta keimanan dan keyakinan mendalam terhadap janji-janji Ilahi.


342/