Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Minggu

17 Maret 2024

09.22.16
1445037

Pakistan:

Wakil Presiden Konferensi Syiah Balochistan menjadi martir

Haji Ramzan Ali adalah salah satu pemimpin terkemuka sektor Hazara Pakistan, yang aktif terlibat dalam kegiatan keagamaan, politik dan sosial. Ia tewas dalam serangan kelompok teroris.

Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, Haji Ramzan Ali, wakil presiden Konferensi Syiah, tewas dalam serangan teroris di kota Quetta, ibu kota provinsi Baluchistan, Pakistan. Menurut berita yang dipublikasikan, Haji Ramzan Ali ditembak oleh pelaku bersenjata tak dikenal di kediamannya di sektor Hazara.

Menurut kakaknya, orang tak dikenal mengincarnya setelah mendatangi pintu kediaman Haji Ramzan Ali. Dia terluka dalam kejadian ini dan segera dibawa ke rumah sakit.

Minggu (17/3) ini, sebuah pesan dipublikasikan di jejaring sosial bahwa Haji Ramzan Ali meninggal akibat luka-lukanya yang didapat dari insiden tersebut.

Disebutkan, Haji Ramadhan Ali kerap menjadi penanggungjawab dari prosesi penyelenggaraan pada kesempatan Muharram dan acara keagamaan lainnya di daerah Hazara di Quetta.

Selain itu, ia juga mengemban beberapa tanggung jawab Konferensi Syiah Baluchistan. Polisi masih menyelidiki kejadian tersebut dan belum memberikan pernyataan.

Hujjatul Islam Dr. Shabir Hasan Maithami, Sekretaris Jenderal Dewan Ulama Syiah Pakistan, mengecam keras aksi pembunuhan Haji Ramzan Ali dan menyatakan penyesalan yang mendalam, meminta pemerintah segera menangkap para pembunuh tokoh terkemuka komunitas Syiah Hazara tersebut.

Dia menyatakan bahwa Haji Ramzan Ali adalah salah satu pemimpin terkemuka kota Hazara yang aktif terlibat dalam kegiatan keagamaan, politik dan sosial dan berkata: “Jika teroris sejak awal mendapat pengawasan dan tindakan pencegahan yang serius di seluruh negeri, peristiwa tragis ini tidak akan terjadi.”

Shabir Hasan Maithami menekankan: “Untuk mencegah insiden yang memilukan ini kembali terjadi, agen-agen yang terlibat harus diidentifikasi, dan teroris, termasuk pelatih mereka, harus dihancurkan dengan strategi dan rencana aksi yang sistematis untuk mencegah hilangnya nyawa yang berharga.”