Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Rabu

13 Maret 2024

20.25.54
1444234

Babak Baru Serangan Perlawanan Irak dan Militer Yaman terhadap Zionis dan AS

Kelompok-kelompok Perlawanan Irak dan militer Yaman secara bersamaan melakukan operasi melawan rezim Zionis dan Amerika Serikat di Wilayah Pendudukan dan Laut Merah.

Perlawanan Islam Irak mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa pada pagi hari Selasa, (12/03/2024), dalam rangka operasi tahap kedua melawan penjajahan, membantu rakyat Gaza dan sebagai tanggapan atas pembantaian rezim Zionis, Bandara Ben-Gurion menjadi sasaran drone.

Perlawanan Islam Irak sebelumnya mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan markas militer rezim Zionis di bandara Rosh Pina yang terletak di wilayah Al-Khalil.

Brigadir Jenderal Yahya Saree, Juru Bicara Militer Yaman, juga mengatakan bahwa militer negara ini telah menargetkan kapal Amerika di Laut Merah.

Jubir Militer Yaman menekankan, Sampai akhir serangan dan blokade Gaza, kami akan terus mencegah kapal-kapal memasuki pelabuhan-pelabuhan Palestina Pendudukan.

Militer Yaman sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengizinkan kapal-kapal yang masuk ke Wilayah Pendudukan dari Laut Merah.Kelompok-kelompok Perlawanan di Lebanon dan Irak, serta militer Yaman, terus memberikan dukungan kepada rakyat Palestina, sejak dimulainya operasi para pejuang Palestina pada 7 Oktober 2023 dengan nama Badai Al-Aqsa. Kelompok perlawanan Islam di Irak dan Lebanon selalu menyatakan bahwa mereka melanjutkan operasinya sebagai respons terhadap kejahatan rezim Zionis dan mendukung kelompok perlawanan Palestina. Lima bulan telah berlalu sejak operasi Badai Al-Aqsa, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa rezim Zionis tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi cakupan dan intensitas serta efektivitas operasi kelompok perlawanan dan sangat rentan terhadap serangan tersebut. Luas dan kedalaman operasi di wilayah-wilayah pendudukan, penargetan pusat-pusat sensitif militer dan organisasi intelijen rezim Zionis dengan peralatan canggih, serta serangan simultan terhadap berbagai posisi dan kesiapan untuk memperluas operasi merupakan ciri paling penting dari operasi kelompok perlawanan di Wilayah Pendudukan. Bagian lain dari operasi ekstensif kelompok perlawanan di Irak dan militer Yaman adalah menyerang posisi pasukan Amerika dan pangkalan mereka di wilayah tersebut. Kapal perang Amerika juga sangat rentan terhadap serangan militer Yaman di Laut Merah dan tidak mampu menghadapinya. Namun, pasukan Amerika juga bereaksi terhadap operasi militer Yaman dalam kelanjutan serangan mereka, tapi akibat dari konfrontasi besar-besaran pasukan militer Amerika di wilayah tersebut hanyalah kekalahan dan ketidakmampuan menghadapi kelompok perlawanan. Operasi Badai Al-Aqsa meningkatkan koordinasi dan kerja sama kelompok perlawanan di wilayah tersebut dan kelompok ini mengejutkan Zionis dan tentara Amerika karena menggunakan peralatan canggih dan taktik militer yang tidak dapat diprediksi. Dengan berlanjutnya perang di Gaza, kerentanan dan kelemahan tentara rezim Zionis semakin terlihat, dan di sisi lain, kelompok perlawanan Palestina yang berhasil mencapai tujuan dan operasinya.(sl)

342/