Pertemuan Komisi Status Perempuan PBB ke-68 dimulai pada Senin, 11 Maret 2024, dengan kehadiran 101 delegasi tingkat tinggi, termasuk delegasi Republik Islam Iran, di markas besar PBB di New York.
Menurut kantor berita Anadolu, Mehinur Ozdemir Goktas, Menteri Keluarga dan Pelayanan Sosial Turki meninggalkan ruang pertemuan bersamaan dengan pidato May Golan, Menteri Kesetaraan Sosial rezim Zionis, dengan mengatakan, "Topik pertemuan Komisi Perempuan PBB mengenai kesetaraan dan kita tidak bisa mengabaikan krisis yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang telah mengakibatkan kematian ribuan warga Palestina yang tidak bersalah akibat tindakan genosida Israel,".
Lebih dari lima bulan telah berlalu sejak serangan brutal dan genosida Israel di Gaza, dan dunia memandang kejahatan ini dengan kebencian.
Amerika, sebagai pendukung Zionis yang paling penting mengirimkan senjata dan bantuan keuangan, serta dukungan politik, termasuk tiga kali menjatuhkan veto di PBB demi kepentingan Israel.
Akibat serangan rezim Zionis di Jalur Gaza dalam lima bulan terakhir, lebih dari 31.000 orang Palestina gugur.
Komunitas internasional ingin melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza, namun rezim Zionis dan Amerika Serikat menentang dilakukannya gencatan senjata di Jalur Gaza.(PH)
342/