Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Sabtu

9 Maret 2024

19.38.49
1443248

Kritik atas Propaganda AS di bidang Bantuan ke Gaza

Di bulan keenam perang Gaza dan berlanjutnya genosida rakyat tertindas Jalur Gaza oleh rezim Zionis Israel, Amerika Serikat mitra kejahatan rezim ini dalam menanggapi meningkatnya kritik domestik dan internasional terhadap dukungan politik dan militer yang luas terhadap Tel Aviv, telah melakukan langkah-langkah propaganda yang tampaknya untuk membantu penduduk Gaza, yang tentu saja, mendapat banyak kritik.

Avril Benoît, direktur eksekutif Dokter Lintas Batas/Médecins Sans Frontières (MSF), mengacu pada rencana AS untuk membangun dermaga sementara di Gaza dengan dalih meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan, mengatakan: "Melalui propaganda ini, Washington bermaksud mengalihkan opini publik dunia dari masalah nyata di Jalur Gaza, seperti serangan biadab militer Zionis di wilayah tersebut dan hukuman blokade terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza."

 

Ia seraya menyatakan bahwa situasi di Gaza saat ini adalah akibat dari masalah politik dan bukan masalah logistik, mencatat bahwa alih-alih berfokus pada pembangunan koridor ini, Amerika harus bersikeras mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui jalur yang ada. Benoit melanjutkan perkataannya dan menyatakan: Menetapkan gencatan senjata adalah satu-satunya jaminan nyata untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.Kritik pedas yang dilontarkan direktur eksekutif organisasi MSF terhadap pendekatan baru Washington dengan dalih membantu Gaza masuk akal mengingat standar ganda Amerika Serikat terhadap perang Gaza. Di satu sisi, pemerintahan Biden telah memberikan dukungan yang luas dan bahkan tidak terbatas kepada rezim Zionis, dan selain memveto semua resolusi Dewan Keamanan yang ingin melakukan gencatan senjata dalam perang Gaza, AS juga telah memberikan senjata penuh untuk rezim ini.

 

Faktanya, Washington tidak pernah memberikan tekanan yang signifikan terhadap Israel, dan pemerintahan Biden belum mempertimbangkan opsi-opsi seperti memberikan sanksi kepada Israel atau memberikan bantuan militer senilai miliaran dolar dengan syarat. Selain itu, laporan terbaru menunjukkanbahwa selain memberi bantuan senjata secara resmi oleh pemerintah Biden kepada Tel Aviv, Amerika juga juga diam-diam mengirimkan 100 pengiriman senjata ke Palestina pendudukan.

Di sisi lain, pemerintah Biden malah melakukan langkah-langkah seperti pembukaan dermaga di Gaza, alih-alih memberi tekanan nyata, dan bukan sekedar protes di mulut terhadap rezim Zionis untuk gencatan senjata di perang Gaza, serta melakukan upaya serius untuk membuka rute yang ada termasuk perbatasan Rafah, di mana banyak truk yang membawa makanan dan kebutuhan mendasar menunggu masuk Gaza.

 

Selain itu, menyusul semakin intensifnya tekanan terhadap pemerintahan Biden karena dukungannya terhadap Israel dan Tel Aviv yang menggunakan kelaparan rakyat Gaza sebagai pengungkit tekanan, Amerika, meskipun mendukung rezim ini, dalam sebuah sandiwara propaganda menjelang pemilihan presiden negara ini, menggunakan pesawat angkut tentaranya untuk mengangkut makanan dan peralatan lainnya ke Gaza sebagai solusi atas penolakan Israel atas masuknya bantuan ke Jalur Gaza dan pengiriman bantuan kepada yang membutuhkan.

 

Pejabat organisasi bantuan internasional menganggap tindakan AS ini tidak efektif dan hanya sekedar aksi publisitas. Selain itu, tindakan Washington ini juga membawa akibat yang membawa bencana. Dalam konteks ini, CNN melaporkan sedikitnya 5 orang tewas dan 10 orang luka-luka akibat jatuhnya parasut yang tidak terbuka salah satu palet pembawa bantuan pangan Amerika ke Jalur Gaza dan isinya jatuh di kawasan pemukiman.

 

Tindakan tersebut dilakukan hanya untuk mengurangi tekanan politik terhadap Gedung Putih karena peran efektifnya dalam kelanjutan kejahatan Israel terhadap Palestina. Sementara itu, situasi di Gaza telah melewati batas bencana dan Tel Aviv telah berperang melawan rakyat tertindas dengan senjata kelaparan dan Jalur Gaza berada di ambang memasuki tahap kelaparan.

 

Masalah ini mendapat banyak kritik bahkan dari politisi Amerika. Bernie Sanders, seorang senator independen Amerika, tidak menganggap upaya pemerintahan Biden di Gaza sudah cukup dan berkata: "Washington terlibat dalam kejadian di Gaza." Seraya mengisyaratkan bahwa rakyat Amerika memahami kebenaran sederhana bahwa Kongres negara ini telah mengabaikannya, mengatakan, dari satu sisi kita mengkritik perang tak berperikemanusiaan Benjamin Netanyahu di Gaza, dan dari sisi lain, kita memberi Netanyahu 10 miliar dolar untuk melanjutkan perang ini. Ini adalah tindakan yang tidak masuk akal dan munafik.

 

Pastinya belanjutnya pendekatan saat ini Gedung Putih terhadap perang Gaza dan dukungan terhadap rezim Zionis akan menurunkan suara Joe Biden di pemilu presiden oleh pendukung tradisional Partai Demokrat dan meningkatkan potensi kekalahannya. (MF)