Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, Menteri Warisan Kuno rezim Zionis, Umihai Eliyahu, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan radio tentara rezim ini: “Bulan Ramadhan harus dihilangkan agar kekhawatiran kita terhadap (Intifada Palestina di) bulan ini akan hilang juga.”
Anggota partai Utsama Yehudit ini mengumumkan pada bulan November bahwa opsi pemboman nuklir di Jalur Gaza juga merupakan salah satu opsi yang dibahas.
Sebuah laporan yang bocor dari aparat keamanan rezim Zionis menunjukkan bahwa Zionis sangat khawatir dengan dimulainya intifada lagi di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki selama bulan suci Ramadhan.
Menurut laporan ini, tidak hanya pemerintah Amerika tetapi juga aparat keamanan rezim pendudukan telah menekan kabinet rezim tersebut untuk menyetujui perlawanan Palestina sebelum dimulainya bulan suci Ramadhan.