Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, gerakan perlawanan Islam Irak mengeluarkan pernyataan dan mengumumkan bahwa mereka telah melakukan serangan drone baru di wilayah pendudukan.
Dalam pernyataan kelompok ini disebutkan bahwa perlawanan Islam Irak telah menargetkan fasilitas kimia di pelabuhan Haifa, yang terletak di utara wilayah pendudukan, dalam serangan drone pada Jumat malam.
Perlawanan Islam Irak menekankan kelanjutan operasinya di wilayah pendudukan hingga berakhirnya perang dan pengepungan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Sebelumnya, media rezim Zionis memberitakan pengaktifan sistem pertahanan tentara rezim ini di pelabuhan Haifa dan terdengar suara ledakan setelah terdeteksi adanya benda mencurigakan di langit kawasan tersebut.
Channel 14 rezim Zionis kemudian mengumumkan bahwa benda mencurigakan tersebut adalah drone.
Perlawanan Islam Irak, dalam mendukung perlawanan Palestina dan mengutuk dukungan penuh Amerika Serikat atas kejahatan rezim Zionis di Jalur Gaza, telah berulang kali menargetkan pangkalan tentara Amerika di Irak dan Suriah, sebagai serta target di wilayah pendudukan, dengan serangan drone dan rudalnya.
Haifa adalah kota terbesar di utara Palestina yang diduduki, ibu kota provinsi Haifa dan kota terbesar ketiga di Israel; Kota pelabuhan yang berperan besar dalam ekspor dan impor Israel (22 juta ton barang dipindahkan di pelabuhan ini setiap tahunnya). Juga, kilang minyak terbesar kedua di Israel terletak di Haifa.