Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, European Human
Rights Watch - Mediterranean melaporkan: “Wanita Palestina yang ditawan dari
Gaza menghadapi segala jenis kekerasan seksual, penyiksaan, penganiayaan,
penggeledahan telanjang dan ancaman pemerkosaan di penjara Israel.”
Menurut laporan ini, pemeriksaan telanjang terhadap perempuan Palestina yang ditawan dilakukan oleh tentara laki-laki dan mereka dihina dan para tahanan dikurung dalam kandang dalam cuaca dingin, mereka tidak diberi makanan, obat-obatan dan perawatan serta barang-barang pribadi mereka dijarah.
Pada saat yang sama, Khaleda Jarrar, seorang tawanan Palestina berusia 61 tahun di dalam penjara Zionis Ramon, yang juga anggota Dewan Legislatif Palestina, mengatakan bahwa kondisi di penjara Zionis sangat buruk bagi para tawanan perempuan Palestina dan semacam itu serta hukuman balas dendam diterapkan terhadap mereka.
Ia menambahkan bahwa klinik tersebut hanya meresepkan terapi air untuk segala jenis penyakit yang dialami para tahanan perempuan Palestina, mereka dilarang mengikuti pertemuan apa pun dan tidak diperbolehkan membeli dari toko penjara, dan makanan mereka juga sangat buruk sehingga menyebabkan sembelit dan di antara mereka ada yang sakit perut, dan banyak di antara mereka yang dikurung di sel isolasi.