Ehud Barak, hari Minggu (25/2/2024) meminta para demonstran Israel, untuk mengepung gedung Parlemen Rezim Zionis, selama tiga minggu siang dan malam. Ia mengatakan, "30.000 warga Israel, harus mengepung gedung Knesset, selama tiga minggu siang dan malam. Ketika seluruh urusan kenegaraan lumpuh, maka saat itu Netanyahu, akan menyadari bahwa masanya telah habis, dan tidak ada lagi kepercayaan padanya." Malam sebelumnya, di minggu ke-20, ribuan orang Israel, di Tel Aviv dan kota-kota lainnya, turun ke jalan menuntut pengunduran diri Benjamin Netanyahu, dan pemulangan para tawanan dari Gaza. Surat kabar Rezim Zionis, Times of Israel, menulis, di antara tuntutan asli para demonstran adalah dicapainya kesepakatan pembebasan tawanan di Gaza, penyelenggaraan pemilu dini, pelengseran Netanyahu, dan dicapainya solusi diplomatik untuk mengakhiri perang Israel, dan Palestina. Pada demonstrasi besar-besaran Sabtu malam lalu, sedikitnya 18 orang ditangkap polisi Rezim Zionis, dan aksi unjuk rasa berujung dengan kekerasan. Para demonstran yang sebelumnya turun ke jalan untuk memprotes draf reformasi peradilan yang diusung Netanyahu, kini menyalahkan PM Israel, atas kekalahan pasukan Israel, pada 7 Oktober 2023. (HS)
Sumber : Parstoday
Senin
26 Februari 2024
19.10.34
1440548
Mantan Perdana Menteri Rezim Zionis, mengatakan era Benjamin Netanyahu, sudah berakhir, dan para demonstran harus mengepung gedung Parlemen Israel, Knesset.