Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, pada hari ke-139 operasi badai Al-Aqsa, Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan peningkatan jumlah syuhada akibat perambahan rezim Zionis di barikade ini menjadi 29.410.
Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan jumlah korban agresi rezim Zionis sejak dimulainya operasi badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 29.410 orang syahid dan 69.465 orang luka-luka.
Kementerian Dalam Negeri melaporkan bahwa tentara Israel melakukan 9 pembantaian di Jalur Gaza dalam waktu 24 jam, menyebabkan 97 orang syahid dan 132 orang luka-luka.
Menurut pejabat kementerian ini, lebih dari 70% korban dan korban luka di Gaza adalah perempuan dan anak-anak, dan sejumlah jenazah masih tergeletak di bawah reruntuhan dan di pinggir jalan, dan para penjajah mencegah akses kendaraan penyelamat dan penyelamat kepada mereka atau membantu yang terluka.
Pengeboman di berbagai wilayah Jalur Gaza terus menyebabkan ratusan orang syahid dan terluka, dan kebijakan kelaparan rakyat Gaza telah mencapai puncaknya dalam beberapa hari terakhir, dan lembaga-lembaga internasional masih belum mampu membantu mereka.
Meningkatnya jumlah korban syahid dan terluka di Gaza telah menjadi berita media dimana Kepala Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom, mengatakan pada Rabu malam bahwa Gaza telah menjadi zona kematian.