Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Jumat

23 Februari 2024

20.28.31
1439870

Presiden Ibrahim Raisi:

Jika Negara-negara Islam Mengikuti Al-Qur’an, Pembantaian di Gaza Tidak akan Pernah Terjadi

Saat menyampaikan pidato pada upacara penutupan Kontes Al-Quran Internasional edisi ke-40 pada hari Rabu (21/2), Ebrahim Raisi berkata: "Jika saat ini negara-negara Islam semuanya bergerak di jalur Al-Qur'an dan jika mereka adalah musuh para penindas dan berteman dengan teman, rezim Zionis tidak akan berani melakukan pembantaian seperti itu di Gaza yang tertindas namun kuat.”

Menurut Kantor Berita Internasional ABNA,  Jika negara-negara Islam bertindak berdasarkan ajaran Alquran, rezim Israel tidak akan pernah berani membantai rakyat Palestina di Gaza, kata Presiden Iran.

Saat menyampaikan pidato pada upacara penutupan Kontes Al-Quran Internasional edisi ke-40 pada hari Rabu (21/2), Ebrahim Raisi berkata: "Jika saat ini negara-negara Islam semuanya bergerak di jalur Al-Qur'an dan jika mereka adalah musuh para penindas dan berteman dengan teman, rezim Zionis tidak akan berani melakukan pembantaian seperti itu di Gaza yang tertindas namun kuat.”

Sejak 7 Oktober, rezim Israel mulai menggempur Jalur Gaza dengan bom; sejauh ini lebih dari 29.000 orang telah menjadi martir, sebagian besar dari mereka adalah warga non-sipil termasuk perempuan dan anak-anak.

Raisi menyoroti perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan sebagai ajaran Al-Quran dan mengatakan jika negara-negara Islam menerapkan ajaran tersebut, AS tidak akan pernah berani memveto beberapa resolusi DK PBB untuk mengakhiri perang Israel di Gaza.

Amerika Serikat pada hari Selasa kembali memveto rancangan resolusi DK PBB mengenai perang Israel melawan Palestina, menghalangi permintaan gencatan senjata kemanusiaan segera dan malah mendorong badan beranggotakan 15 negara tersebut untuk menyerukan gencatan senjata sementara terkait dengan pembebasan tawanan Zionis yang ditahan oleh Israel. Hamas.

Presiden Raisi menggambarkan kontes Alquran internasional sebagai forum yang menjanjikan konvergensi dan refleksi kolektif negara-negara Muslim berdasarkan ajaran Alquran, yang pada gilirannya dapat mengarah pada pembentukan umat yang unik dan mendorong perlawanan terhadap kekuatan arogan dan penindasan dunia.

Kontes Quran Internasional ke-40 dimulai pada hari Kamis, 15 Februari, dan berakhir pada hari Rabu, 21 Februari, dengan 27 kontestan diumumkan sebagai pemenang dan menerima penghargaan mereka.

Kontestan berpartisipasi dalam acara Al-Qur’an dari Republik Islam Iran, Indonesia, Malaysia, Mesir, Aljazair, Arab Saudi, Turki, india, Lebanon, India, Belanda, Jerman, Amerika, Tunisia, Rusia, Pantai Gading, Sri Lanka, Singapura, Senegal, Suriah, Irak, Kanada, Palestina, Filipina, Yordania, Pakistan, Komoro, Burundi, Libya, Afghanistan, Niger, Somalia, Bangladesh, Tanzania, Mauritania, Thailand, Tajikistan, Inggris, Nigeria, Ethiopia, Uganda, Oman, Brunei, Gambia dan Selandia Baru.