Sebagai kelanjutan dari genosida terhadap rakyat Palestina yang tertindas dan tidak berdaya, rezim Zionis mengumumkan akan melancarkan serangan darat ke kota Rafah di perbatasan dengan Mesir yang dihuni lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi dari wilayah lain di Gaza.
Permasalahan ini menimbulkan kekhawatiran internasional bahwa tindakan tersebut akan semakin memperburuk krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.
Perdana Menteri Inggris David Cameron dalam wawancara dengan wartawan hari Selasa (20/2/2024) menyinggung kejahatan perang Israel di Jalur Gaza, dan menyatakan bahwa para pemimpin Hamas harus meninggalkan Gaza untuk menciptakan kondisi yang sesuai bagi rakyat Palestina dan membentuk pemerintahan baru.
Agresi militer rezim Zionis di Jalur Gaza berlanjut pada hari ke-137 dengan pembunuhan dan kejahatan terhadap warga sipil dan pengungsi Palestina. Bahkan rezim Zionis melakukan genosida dengan menciptakan tragedi dan bencana lainnya, kali ini di kota Rafah yang berada di selatan Jalur Gaza.
Menurut statistik terkini, agresi militer rezim Zionis di jalur Gaza menyebabkan lebih dari 29.000 orang Palestina gugur dan jumlah korban luka-luka mencapai lebih dari 69.000 orang.
Banyak jenazah para korban yang berada di bawah reruntuhan dan yang lainnya tergeletak di tanah, dan tentara rezim Zionis menghalangi tim penyelamat dan medis untuk menjangkau mereka.(PH)
342/