Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Rabu

14 Februari 2024

14.09.49
1437719

Perundingan Gencatan Genjata Gaza di Kairo Berakhir, Netanyahu Tidak Serius Akhiri Perang​

Media rezim Zionis mengumumkan berakhirnya perundingan di Kairo untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza, dan kembalinya delegasi rezim Zionis ke Tel Aviv.​

Radio Tentara Zionis hari Selasa (13/2/2024) melaporkan bahwa negosiasi di Kairo telah berakhir dan delegasi rezim Zionis kembali ke Tel Aviv.

Kanal 12 rezim Zionis melaporkan bahwa delegasi Israel yang dipimpin oleh direktur Mossad telah meninggalkan Kairo tanpa ada tanda-tanda kemajuan.

Berakhirnya perundingan di Kairo untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza terjadi pada saat Hossam Badran, anggota biro politik Hamas Selasa malam mengatakan bahwa rezim Zionis tidak memiliki opsi lain selain melakukan perundingan untuk pembebasan tahanannya.

Badran menambahkan bahwa Benjamin Netanyahu, perdana menteri rezim Zionis menghalangi tercapainya kesepakatan dan kejahatan rezim ini akan terus berlanjut.

Muhammad al-Hindi, Wakil Sekretaris Jnderal Gerakan Jihad Islam Palestina Selasa malam mennilai Netanyahu tidak serius untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.

Kabinet perang rezim Israel ingin mengulur waktu untuk memulai operasi darat di Rafah dan mengusir rakyat Palestina dari Gaza.

"Netanyahu berada di bawah ilusi bahwa dia akan mampu mencapai tujuannya di Rafah," ujar Al-Hindi.

“Rezim Israel berupaya untuk mengusir warga Palestina dan tidak ingin membiarkan para pengungsi dari selatan Jalur Gaza kembali ke wilayah utara,” tegasnya.

Sementara itu, pada hari Selasa, Raja Yordania, Abdullah II dalam pertemuan dengan sejumlah senator Amerika di Washington menyerukan upaya lebih lanjut oleh komunitas internasional untuk menghentikan perang di Gaza.

Dia sekali lagi menentang segala upaya untuk memindahkan penduduk Jalur Gaza ke dalam atau ke luar Palestina.

Raja Yordania juga memperingatkan perluasan ruang lingkup perang dan ledakan situasi di Tepi Barat dan Quds yang diduduki Israel sebagai akibat dari berlanjutnya kekerasan yang dilakukan para pemukim ekstremis Zionis terhadap warga Palestina.(PH)