Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Selasa

16 Januari 2024

17.42.09
1429907

Rahbar: Mencapai Tujuan Islam Tidak Mungkin Diraih Tanpa Partisipasi Masyarakat​

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pertemuan dengan para Imam Jumat di seluruh Iran menegaskan bahwa tujuan Islam tidak mungkin bisa dicapai tanpa kehadiran masyarakat yang akan mewujudkannya.​

Pertemuan nasional para Imam Jumat ke-26 telah dimulai pada hari Sabtu pekan lalu yang berlangsung di kompleks makam pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini di Tehran.

Pertemuan ini menghadirkan Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian yang memberikan pandangannya dalam pertemuan tersebut.

Pertemuan yang menghadirkan para Imam Jumat yang datang dari seluruh penjuru Iran ditutup hari ini dengan pidato Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei.

Ayatullah Khamenei, dalam pertemuan dengan para Imam Jumat di seluruh negeri hari Selasa (16/1/2024) menekankan bahwa penyelesaian persoalan yang dihadapi masyarakat adalah salah satu prinsip Islam yang harus dijunjung tinggi.

"Tidak mungkin mencapai tujuan Islam tanpa kehadiran masyarakat di dalamnya," ujar Ayatullah Khamenei.

Lebih lanjut Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat menjadi salah satu prinsip Islam.

Pertemuan berlangsung di Huseiniyah Imam Khomeini ra di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, Selasa (16/1/2024) pagi.

"Rakyat tertindas, dan kuat Gaza, mampu mempengaruhi dunia dengan perjuangannya," kata Ayatullah Khamenei dalam pertengahan pidatonya dalam pertemuan tersebut.

Rahbar menambahkan, hari ini tangan Tuhan, dalam masalah internasional Gaza, dapat disaksikan, dan nampak jelas.

"Hari ini dunia memandang rakyat Gaza, para pejuangnya, dan kelompok-kelompok perlawanan mereka, sebagai pahlawan."

Menurut Rahbar, mencuatnya ketertindasan, pada saat yang sama kemenangan rakyat Gaza, di mata masyarakat dunia adalah berkat kesabaran dan tawakal mereka.

"Sebaliknya tidak ada seorang pun di dunia hari ini yang menganggap Rezim Zionis perampok dan bengis ini menang dalam perang, dan dalam pandangan setiap penduduk dunia, dan politisi, Rezim Zionis, adalah entitas zalim, kejam, serigala haus darah, kalah dan porak poranda," jelasnya.

Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa rakyat Gaza, dengan perlawanannya telah menyebarluaskan Islam, di antara orang-orang yang mencari kebenaran di dunia, dan membuat Al Quran dicintai.

Rahbar mendoakan penduduk Gaza, kepada Allah Swt, supaya para pejuang poros perlawanan terutama rakyat dan pejuang Gaza, diberikan kejayaan setiap hari.

Ayatullah Khamenei juga memuji dan mengapresiasi pekerjaan besar bangsa Yaman, dan pemerintah Ansarullah dalam mendukung rakyat Gaza.

"Orang-orang Yaman, telah memukul saluran-saluran vital kehidupan Rezim Zionis, dan tidak takut pada ancaman Amerika Serikat, karena orang-orang yang takut pada Tuhan, tidak akan takut pada selain-Nya, dan pekerjaan ini benar-benar bukti nyata jihad di jalan Allah Swt," ujarnya.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran berharap, dengan izin Allah Swt, perjuangan-pejuangan, perlawanan, dan aktivitas-aktivitas ini akan terus berlanjut sampai menang.

Ayatullah Khamenei menilai partisipasi, kehendak, dan aksi rakyat adalah salah satu prinsip asasi dalam Islam, dan kesetiaan, kesabaran, kecintaan, kecerdasan serta pengorbanan rakyat Iran, patut dipuji.

"Rakyat Iran, meski dengan tampilah lahiriah yang berbeda-beda, tapi beriman, dan hati mereka bersama Tuhan, dan mereka benar-benar harus dihargai serta sangat dicintai," tegasnya.

Di bagian lain paparannya, Ayatullah Khamenei juga menyinggung masalah partisipasi masyarakat Iran, dalam pemilu, dan menyebut partisipasi dalam pemilu sebagai kewajiban sekaligus hak rakyat.

"Partisipasi rakyat di pemilu dibutuhkan dalam arti sebenarnya, partisipasi dalam pemilu bukan sekadar kewajiban, tapi hak rakyat yang bisa memilih anggota lembaga pembuat undang-undang, para pelaksana undang-undang, dan anggota Majelis Khobregan (Dewan Pakar Kepemimpinan)," pungkasnya. (RA)

342/