Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Sabtu

13 Januari 2024

14.15.49
1429085

Duta Besar Yaman di Iran:

Agresi Militer AS dan Inggris Tidak Mengejutkan Kami

Duta Besar Yaman di Iran mengatakan: "Agresi Amerika-Inggris sama sekali tidak mengejutkan dan kami sudah menduganya. Koalisi yang meragukan dengan klaim ‘Penjaga Kemakmuran’ ini sebenarnya adalah ‘Penjaga Israel’.”

Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, Duta Besar Yaman untuk Iran, Ebrahim Al-Dilami, mengatakan dalam wawancara khusus dengan saluran berita Al-Alam: “Posisi agama dan moral pasukan Yaman atas nama negara Masyarakat Yaman berada di laut dalam rangka mendukung Palestina dan menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza.”

Menurut al-Dilami, Yaman mewakili keinginan masyarakat internasional yang menyerukan diakhirinya agresi dan pencabutan blokade Gaza. “Majelis Umum PBB-lah yang menyerukan diakhirinya agresi ini dan pencabutan blokade. Pertemuan para pemimpin Arab-Islam yang digelar baru-baru ini di Riyadh juga menuntut penghentian agresi dan pencabutan blokade Gaza. Dewan Keamanan PBB juga mengadakan dua atau tiga pertemuan dan berulang kali membahas gencatan senjata di Gaza dan pencabutan blokade, namun Inggris dan Amerikalah yang selalu menolak seruan tersebut dan selalu mencegah gencatan senjata.” Ujar diplomat Yaman ini.

“Resolusi Dewan Keamanan tidak membenarkan tindakan Amerika Serikat dan Inggris dalam agresi terhadap Yaman. Invasi ke Yaman telah direncanakan sejak lama, yang menyebabkan 10 orang dari angkatan laut Yaman tewas syahid. Resolusi yang dikeluarkan tidak penting bagi kami karena bersifat sepihak. Seperti resolusi Dewan Keamanan baru-baru ini terhadap Yaman. Agresi terhadap Yaman sebenarnya memiliki tujuan lain, termasuk perasaan terisolasi yang dialami Amerika, apalagi setelah tidak mendapatkan resolusi yang jelas dari Dewan Keamanan PBB untuk meliput dan melegitimasinya.” Tambahnya.

Al-Dilami menambahkan, “Alasan lain terjadinya agresi terhadap Yaman adalah perselisihan dan konflik internal di wilayah pendudukan serta di dalam pemerintahan Amerika dan masyarakat elit Amerika. Agresi yang bodoh dan sembrono ini sebenarnya sedang melarikan diri. Selain itu, diadakannya Mahkamah Internasional di Den Haag menyusul pengaduan pemerintah Afrika Selatan dan persidangan para pemimpin rezim Zionis atas tuduhan genosida, mungkin menjadi salah satu alasan yang mempercepat agresi terhadap Yaman.”

“Kami beriman kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan rakyat Yaman serta kesabaran mereka dan epik besar yang mereka ciptakan serta keberhasilan operasi kami yang telah membingungkan Amerika.” Tegasnya.

Lebih lanjut pejabat Yaman ini menekankan, “Kami telah membuktikan kepada dunia bahwa kami adalah orang-orang yang menguasai medan dan bahwa kami memiliki banyak kesabaran dan Amerika tidak dapat menghalangi kami untuk mencapai tujuan kami.”

Al-Dilami menekankan: “Negara-negara di pesisir Laut Merah tidak mengambil sikap bermusuhan terhadap Yaman dan beberapa dari mereka telah menyatakan keprihatinannya atas serangan ini dan kami menghormati posisi mereka. Pernyataan UEA dan Bahrain tidak terlalu penting karena keduanya bukan negara pesisir. Kami telah meminta semua negara pesisir untuk membentuk aliansi guna menjaga keamanan pelayaran dan menyingkirkan pasukan asing untuk melindungi wilayah perairan kami.”

“Bukan kami yang mengawali dan memilih konflik, tapi Amerika dan Inggris yang memulai perang, maka merekalah yang harus disalahkan atas serangan ini.” Tegasnya.

Al-Dilami mengatakan: “Kami mengundang seluruh negara kawasan teluk untuk membentuk koalisi untuk menjaga keamanan maritim dan mendeportasi pihak asing karena kami ingin melindungi perairan regional kami.”

Menyatakan poros perlawanan sangat koheren, diplomat Yaman ini mengatakan bahwa berakhirnya konflik ada hubungannya dengan Amerika karena waktu telah berlalu dimana Amerika dapat melakukan apapun yang diinginkannya tanpa dihukum. Di bagian lain pembicaraannya, ia menyebutkan bahwa posisi rakyat Yaman telah diumumkan dalam demonstrasi dan pernyataan kekuatan politik, partai dan suku Yaman. “Tuhan ingin kita bersama para pejuang poros perlawanan untuk membantu rakyat Palestina yang tertindas.” Tutupnya.