Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, Organisasi Urusan
Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) telah memperingatkan tentang
situasi bencana yang dialami anak-anak Gaza karena kurangnya akses mereka
terhadap air minum yang aman.
Terkait hal ini, UNICEF mengumumkan bahwa 90% kebutuhan alami anak-anak di Gaza tidak terpenuhi melalui air bersih. Menurut laporan jaringan Al Jazeera, organisasi ini mengumumkan: “Kekhawatiran terhadap penyebaran penyakit epidemi melalui air di Jalur Gaza semakin meningkat, terutama karena kurangnya air minum yang aman.”
Pernyataan UNICEF menyatakan: “Kami meminta Dewan Keamanan, PBB dan komunitas internasional untuk menghentikan perang di Gaza; Karena akibat pengeboman yang terus berlanjut, organisasi hak asasi manusia tidak dapat memberikan layanan di Gaza.”
Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa juga melaporkan: “Mengingat situasi penduduk Jalur Gaza, menyediakan air ke jalur ini adalah suatu kebutuhan dan prioritas.”
Sejak tanggal 7 Oktober, dalam upaya untuk mengkompensasi kekalahan melawan Front Perlawanan, tentara Zionis telah memulai perang dahsyat melawan Gaza, yang telah menyebabkan ribuan orang meninggal dunia dan terluka, menghancurkan infrastruktur Jalur Gaza, dan menyebabkan kerugian besar berupa bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah ini.
Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan pada Selasa malam (19/12), di hari ke-74 perang, bahwa sejak 7 Oktober, jumlah korban di Gaza meningkat menjadi 19.667 orang syahid dan jumlah korban luka mencapai 52.586 orang. Tentara Israel juga mengakui kematian 464 tentaranya selama perang Gaza.