Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, Abu Obaidah, juru bicara Batalyon Al-Qassam, sayap
militer Hamas, mengumumkan bahwa pejuang Al-Qassam berhasil merusak 28 kendaraan
militer Zionis dalam perang di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir.
Ia berkata, “Pejuang Al-Qassam menargetkan pasukan agresor Zionis di berbagai wilayah dan tempat dengan bom dan peluru. Pejuang Al-Qassam terlibat dengan tentara Zionis dari jarak jauh dan membunuh sejumlah dari mereka.”
Abu Obeidah menambahkan, “Mujahidin kami menghancurkan pusat-pusat militer musuh dengan mortir kaliber berat dan menembakkan serangan roket secara intensif ke berbagai sasaran dan menargetkan posisi-posisi ini di dalam rezim Zionis.”
Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, pada tanggal 7 Oktober 2023 sebagai tanggapan atas lebih dari tujuh dekade pendudukan Palestina dan hampir dua dekade pengepungan Gaza serta pemenjaraan dan penyiksaan ribuan warga Palestina, memulai operasi yang dikenal sebagai "Badai Al-Aqsa".
Operasi ini adalah salah satu serangan paling mematikan terhadap rezim ini. Pejuang Hamas memasuki wilayah pendudukan di beberapa titik pagar perbatasan, menyerang kota-kota dan membunuh sejumlah besar warga Israel, mereka juga menangkap sejumlah dari mereka.
Menanggapi operasi ini, rezim Zionis melancarkan serangan besar-besaran terhadap Gaza dan mengepung wilayah tersebut sepenuhnya.